Taiwan setujui remdesivir buatan Gilead untuk obati COVID-19

id PemerintahTaiwan ,remdesivir buatan Gilead ,COVID-19

Taiwan setujui remdesivir buatan Gilead untuk obati COVID-19

ilustrasi obat (pixabay)

Pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat.
Taipei (ANTARA) - Pemerintah Taiwan pada Sabtu mengatakan  menyetujui pengobatan potensial COVID-19 produksi Gilead Sciences, remdesivir untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Pemerintah berbagai negara sedang berlomba meningkatkan pasokan remdesivir, yang mengantongi persetujuan regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat.

Gilead, yang berbasis di California, mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir, cukup untuk mengobati sedikitnya 140.000 pasien dalam memerangi pandemi global.

Baca juga: Jerman stop riset hydroxychloroquine untuk COVID-19

Pusat Komando Epidemi Taiwan (CECC) menyebutkan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan "fakta bahwa kemanjuran dan keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal" dan penggunaannya disetujui oleh sejumlah negara lain.

Atas dasar itu, CECC berpendapat bahwa  persyaratan  telah terpenuhi bagi persetujuan penggunaan remdesivir pada pasien yang terkena infeksi COVID-19 "parah".

Taiwan sukses mencegah penyebaran virus corona berkat deteksi dini dan upaya pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat tingkat pertama.


Baca juga: LIPI menciptakan kandidat obat herbal memperkuat imunitas melawan COVID-19
Hingga kini, Taiwan mencatat 442 kasus COVID-19 dengan hanya tujuh kematian. Sebagian besar pasien telah sembuh dan hanya tersisa 14 kasus aktif.

Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19 namun negara-negara Uni Eropa telah memberikan remdesivir pada pasien berdasarkan aturan penggunaan.

Jepang dan Inggris keduanya mengizinkan penggunaan obat tersebut dan mulai memberikannya pada pasien COVID-19.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan kewenangan penggunaan darurat remdesivir untuk COVID-19, namun belum menyetujui penggunaannya secara luas.

Sumber: Reuters





Pemerintah Indonesia sedang uji obat Covid-19
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024