Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 pada Selasa (2/6) sehingga secara keseluruhan kasus positif virus corona jenis baru di daerah setempat tetap 237 orang.
"Pada hari ini, tanggal 2 Juni 2020 telah dilaporkan hasil laboratorium terkonfirmasi positif COVID-19 tidak ada penambahan kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Selasa.
Meski demikian, ia mencatat satu kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dalam proses laboratorium dan sudah diambil swab, yakni pasien laki-laki berusia 94 tahun, warga Sleman dengan riwayat penyakit ginjal.
Selain itu, penambahan kasus sembuh dari COVID-19 tercatat dua orang, yakni pasien kasus 93 berusia 47 tahun (laki-laki), berasal dari Sleman dan pasien kasus 197 berusia 42 tahun (perempuan), asal Sleman.
"Kasus positif covid 19 yang telah dinyatakan sembuh pada hari ini ada 2 kasus, sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 169 kasus," kata dia.
Pemda DIY mencatat orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Selasa (2/6) mencapai 6.843 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan swab) tercatat 1.555 orang.
Dari jumlah PDP tersebut, 1.157 orang dinyatakan negatif corona, 237 orang positif di mana 169 orang di antaranya sembuh dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil pemeriksaan berjumlah 161 orang dengan 20 di antaranya telah meninggal.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib