Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan standar operasional prosedur dalam penerapan normal baru atau new normal pada sektor pariwisata menghadapi pemberlakuan tatanan baru untuk beradaptasi di tengah pandemi wabah COVID-19 tersebut.
"Untuk new normal, kita dalam rangka persiapan ke sana, kemudian perlu ada SOP, dan untuk SOP ini kita sudah ada rancangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Rabu.
Menurut dia, pemerintah daerah (Pemda) DIY memang belum menetapkan SOP maupun protokol kesehatan dalam new normal terkhusus di sektor pariwisata, namun draf atau rancangan sudah sudah dipersiapkan kabupaten, untuk kemudian dibahas secara lebih lanjut bersama instansi lain terkait.
"Dan ini membawa konsekuensi logis pada penyiapan sarana prasarana terkait dengan kegiatan tersebut, saya sudah bilang ke Asisten Sekda bahwa untuk dirapatkan dan dibahas, mudah mudahan nanti ada informasi yang bisa kita tindaklanjuti dalam rangka ini," katanya.
Menurut dia, dalam rangka penerapan new normal di sektor pariwisata tentu ada kebutuhan yang perlu dipersiapkan, misalnya alat pelindung diri (APD) bagi petugas seperti face shield atau penutup wajah agar lebih aman dari paparan virus disamping menggunakan masker dan sarung tangan.
"Minimal APD bagi petugas kami yang ada di depan baik itu di tempat pemungut retribusi gerbang masuk wisata maupun pemungut retribusi di tempat wisata, lalu ada tempat cuci tangan harus kita sediakan tidak hanya sekadarnya misalnya hanya satu-dua saja," katanya.
Apalagi, kata dia, kalau mempertimbangkan kunjungan ke objek wisata misalnya Pantai Parangtritis untuk jumlah pengunjung pada hari libur diperkirakan mencapai 20 ribu sampai 30 ribu orang, namun meski objek wisata sudah dibuka saat masih pandemi Corona namun kunjungan wisatawan tetap tinggi.
"Tentu kita prediksi minimal 20 ribu orang ada di sana yang datangnya tidak bersamaan, lalu mereka harus cuci tangan itu bagaimana agar tidak terlalu antre, jadi itu perlu disiasati dengan kerja sama, apalagi harus ada ukur suhu tubuh berarti harus mengatur termo gun," katanya.
Dia juga mengatakan, apabila ada pengunjung dengan suhu tubuh diatas 38 derajat celcius, tentu disarankan agar tidak melanjutkan kegiatan wisata dan memeriksakan kondisi kesehatan pada fasilitas yang disediakan di tempat wisata, yang itu harus dikomunikasikan dengan instansi terkait.
Berita Lainnya
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran anggota PPK untuk pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 13:54 Wib
Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 22 April 2024 19:32 Wib