Pemkab Gunung Kidul uji coba pembukaan objek wisata pada 22 Juni

id Pembukaan objek wisata,Gunung Kidul,Dipae Gunung Kidul,New Normal,Kalisuci

Pemkab Gunung Kidul uji coba pembukaan objek wisata pada 22 Juni

Dinas Pariwisata Gunung Kidul melakukan simulasi pembukaan objek wisata Kalisuci dengan menerapkan standart protokol kesehatan. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan uji coba pembukaan empat objek wisata pada Senin, 22 Juni 2020, dalam rangka menuju Era New Normal.

Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan uji coba akan dilaksanakan di Pantai Baron, Pantai Kukup, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Kalisuci.

"Dalam uji coba tersebut, wisatawan diperbolehkan masuk ke objek wisata, namun dalam jumlah terbatas," kata Asti.

Ia mengatakan petugas akan melakukan pemeriksa kesehatan kepada wisatawan yang akan berlibur sesuai dengan protokol yang berlaku, seperti pemeriksaan suhu dan juga menyiapkan lokasi cuci tangan. Saat ini warga di sekitar pantai pun sudah bersiap dengan melakukan kerja bakti.

Protokol ketat kesehatan ini dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Sehingga tidak muncul klaster baru penularan dari destinasi wisata.

"Wilayah Gunung Kidul termasuk zona oranye, jangan sampai ada klaster dari lokasi wisata. Itu bisa memperburuk citra pariwisata," kata Asti.

Untuk persiapan pembukaan objek wisata, lanjut Asti, Dispar Gunung Kidul menggelar simulasi di Kalisuci dan rumah makan pada hari ini. Kemudian, pada Senin, 15 Juni, Dispar akan kembali menggelar simulasi di Pantai Baron, dan Kukup, serta Gunung Api Purba Nglanggeran

Simulasi dilakukan untuk melihat kesiapan pengelola untuk menyambut kedatangan wisatawan.

"Hasil kajian ini akan menjadi bahan pertimbangan dan catatan khusus dalam pembukaan objek wisata pada 22 Juni nanti," katanya.

Sementara itu, salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalisuci, Muslam Winarto mengatakan  sudah menyiapkan berbagai protokol kesehatan untuk menyambut wisatawan. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, hingga pengaman wajah untuk wisatawan dan pemandu.

"Peralatan yang dipakai pun hanya sekali pakai, setelah dipakai harus didekontaminasi. Kami juga menyemprotkan cairan desinfektan setiap hari," kata Muslam.