Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tatanan "new normal" (normal baru) sulit diterapkan di wilayahnya apabila kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih rendah.
"Kalau masyarakat masih belum bisa menerapkan protokol kesehatan pribadi maka implementasi 'new normal' akan semakin sulit pula, masyarakat juga yang akan dirugikan pada akhirnya," kata Sultan dalam program "Netizen Bertanya, Pemda DIY Menjawab" melalui akun Youtube Humas Pemda DIY yang dipantau di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Sultan, apabila normal baru terhambat diterapkan masyarakat akan dirugikan karena pada akhirnya sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sektor lainnya akan mengalami stagnasi.
"Saya sampaikan lagi, kesadaran masyarakat adalah fondasi utama dalam implementasi 'new normal'. Tanpa adanya hal itu, potensi menuju 'new normal' akan semakin berat," kata dia.
Raja Keraton Yogyakarta ini berharap di masa pandemi ini masyarakat dapat belajar hidup dengan "tepo seliro" (tenggang rasa).
"Saling menghargai satu sama lain, saling peduli di mana kepedulian sosial sangat dibutuhkan saat ini," kata dia.
Ia mengingatkan bahwa orang tanpa gejala (OTG) yang tidak menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan tidak memakai masker berpeluang 70 persen menularkan penyakitnya ke orang lain.
Akan tetapi, lanjut Sultan, apabila orang itu menggunakan masker maka persentase kemungkinan menularkan tinggal 5 persen.
"Mohon ini benar-benar dipahami. Risiko mengabaikan protokol kesehatan sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain," kata dia.
Sultan juga kembali mengingatkan bahwa Pemda DIY dapat menutup area publik atau simpul-simpul keramaian apabila masyarakat belum bisa menyadari pentingnya protokol kesehatan seperti memakai masker di area publik. "Tidak membuat kerumunan atau ikut dalam kerumunan," kata dia.
Berdasarkan data Pemda DIY, total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Minggu (14/6) mencapai 7.147 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan tes swab) tercatat 1.707 orang.
Dari jumlah PDP tersebut, 1.293 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 269 orang positif di mana 210 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 145 orang dengan 24 di antaranya telah meninggal.
Berita Lainnya
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Pemda bangun wahana permainan di kawasan wisata tarik wisatawan
Rabu, 3 April 2024 7:14 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Tergantung pemda, pemenuhan formasi guru PPPK
Sabtu, 23 Maret 2024 15:25 Wib
Pemda DIY mendukung pengembangan energi terbarukan dari biomassa kayu
Jumat, 22 Maret 2024 7:17 Wib
Pemprov DIY wajib mengalokasikan dana pemajuan pembangunan kelurahan
Kamis, 21 Maret 2024 10:52 Wib
Pemda DIY mengupayakan perbaikan Jalan Godean dimulai April 2024
Selasa, 19 Maret 2024 22:38 Wib
Dongkrak daya beli, pemda harus bagikan THR-gaji 13 ASN tepat waktu
Selasa, 19 Maret 2024 6:10 Wib