Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi pembukaan kembali Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan konsep adaptasi kesiapan baru.
"Simulasi ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pengelola Kawasan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran menyambut wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan dan kesiapan sarana dan prasarananya," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Selasa.
Ia mengatakan tahap simulasi selanjutnya akan dilakukan di Pantai Baron dan Kukup pada Rabu (16/6). Pada Kamis nanti, pihaknya akan mengundang seluruh pelaku usaha jasa pariwisata untuk proses sosialisasi.
"Sosialisasi kami lakukan secara virtual. Video dari kegiatan simulasi akan ditampilkan saat sosialisasi itu," jelas Asty.
Tahap terakhir sebelum akses wisata dibuka adalah uji coba. Asty mengatakan uji coba baru dilakukan jika hasil simulasi dan sosialisasi sudah mencukupi di tiap destinasi wisata.
Uji coba nantinya akan melibatkan pengunjung, namun tetap akan dibatasi. Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah disusun, tingkat kunjungan di destinasi wisata akan dikurangi hingga 50 persen dengan konsep adaptasi kesiapan baru (AKB) ini.
"Rencananya uji coba akan dilakukan pekan depan, tapi ini tergantung kesiapan dari destinasi wisata yang sudah melakukan simulasi dan sosialisasi," katanya.
Sementara itu, Koordinator Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran Heru Purwanto mengatakan ada sejumlah prosedur baru yang akan diterapkan jika akses wisata siap kembali dibuka nantinya.
Sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seluruh pengunjung diwajibkan mencuci tangan serta dicek suhu tubuhnya oleh petugas. Mereka juga diminta menjaga jarak saat mengantre di loket.
"Prosedur kami terapkan mulai dari parkiran, menuju loket, pendakian, hingga selesai kunjungan," katanya.
Selain itu, kata Heru, pihaknya menyiapkan tiga jalur menuju dan turun dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Nantinya jalur naik dan turun pengunjung akan dibuat berbeda dan berlawanan. Jumlah pengunjung juga akan dibatasi hingga separuh dari biasanya.
Selain itu, jam operasional juga dibatasi, kalau biasanya 24 jam nanti hanya akan dibuka dari pagi sampai sore saja hingga momen matahari terbenam.
"Pembatasan waktu ini membuat kegiatan kemah di Gunung Api Purba ditiadakan," katanya.
Terkait kapan wisata dibuka kembali, Heru mengatakan pihaknya tetap menunggu instruksi Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul yang melakukan evaluasi.
"Kita tunggu saja hasil evaluasi Dispar. Semoga dapat diuji coba pembukaannya dalam waktu dekat," katanya.
Berita Lainnya
Gunung Ruang, Sulut, tiga kali metetus eksplosif
Rabu, 17 April 2024 10:50 Wib
Puncak arus balik Lebaran 2024, KAI angkut 218 ribu penumpang
Senin, 15 April 2024 18:01 Wib
KAI diskon 20 persen harga tiket
Senin, 15 April 2024 14:03 Wib
Kereta api wisata sediakan "shower and locker" penumpang Stasiun Gambir
Minggu, 14 April 2024 20:26 Wib
3,1 juta tiket KA terjual saat angkutan Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 21:59 Wib
KA terbanyak angkut penumpang H2 Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 22:54 Wib
Catat, ada diskon tiket KA Argo Merbabu tujuan Jakarta
Selasa, 9 April 2024 2:27 Wib
249.515 tiket H2 hingga H+10 Lebaran 2024 tersedia
Minggu, 7 April 2024 3:41 Wib