Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan sebanyak 80 persen pekerjaan infrastruktur air yang direncanakan pada tahun anggaran 2020 tertunda lantaran anggaran di-refocusing untuk penanganan dampak wabah COVID-19.
"Sekitar 80 persen sendiri kegiatan di SDA (Sumber Daya Air) yang dihentikan, yang jalan (dikerjakan) tinggal 20 persen, bisa dilihat sendiri," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Bantul Suyitno di Bantul, Rabu.
Menurut dia, total anggaran yang direncanakan untuk pekerjaan infrastruktur air di instansinya pada 2020 sebesar Rp150 miliar, namun dari anggaran tersebut sebesar 80 persen dialihkan untuk kebutuhan penanganan dampak pandemi Virus Corona di Kabupaten Bantul.
Ia mengatakan penghentian pekerjaan infrastruktur di Bantul itu mengacu pada Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul pada April 2020, yang intinya menghentikan semua kegiatan lapangan, kecuali kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun, misalnya pemeliharaan atau perawatan.
"Kalau rencananya ada rehabilitasi daerah irigasi, rehabilitasi avur, tebing sungai kemudian embung, tapi semua kegiatan dihentikan, tinggal yang rutin-rutin saja, tidak ada kegiatan yang jalan, apalagi kegiatan kontraktual semua dihentikan dari ULP (Unit Layanan Pengadaan)," katanya.
Menurut dia, meski kegiatan pekerjaan infrastruktur air tidak jadi dilaksanakan atau tertunda, namun diyakini tidak mengganggu sistem pengairan di wilayah Bantul dan pelaksanaannya bisa dianggarkan kembali pada tahun depan.
"Kalau rehabilitasi masih bisa ditunda, tapi kalau sifatnya mendesak harus ditangani rutin, pekerjaan yang ditunda tadi banyak ditenderkan satu tahun sehingga masih bisa ditunda, tidak apa apa," katanya.
Dia mengatakan kalau sifatnya ada kebocoran saluran yang butuh perbaikan segara, kemudian jalan amblong yang bisa mengganggu akses jalan air harus segara ditangani.
"Makanya kalau ada yang ambrol, kehilangan air, jalan amblong harus kita tangani, termasuk kegiatan rutin," katanya.
Berita Lainnya
RI usung pendekatan budaya lokal terkait tata kelola air di WWF
Rabu, 24 April 2024 15:57 Wib
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Indonesia menawarkan proyek air 9,6 miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 20:53 Wib
Sandiaga menawarkan "melukat" untuk 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
Sabtu, 20 April 2024 17:51 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib
Wisatawan pantai selatan DIY-Jabar perlu waspadai pasang air
Jumat, 12 April 2024 13:51 Wib
1.300 wisatawan banjiri Jatiluwih Tabanan, Bali
Rabu, 10 April 2024 19:33 Wib
IBI membuka posko kesehatan mendekatkan kebidanan kepada pemudik
Rabu, 10 April 2024 16:03 Wib