Perbaikan infrastruktur di Yogyakarta memanfaatkan dana insidentil

id perbaikan infrastruktur,dana insidentil,yogyakarta

Perbaikan infrastruktur di Yogyakarta memanfaatkan dana insidentil

Ilustrasi pekerjaan pembangunan saluran air hujan di Yogyakarta (Antara/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta memanfaatkan dana insidentil untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kerusakan infrastruktur karena hampir semua alokasi anggaran dialihkan untuk mendukung penanganan COVID-19.

“Ada beberapa pekerjaan perbaikan infrastruktur yang akan segera kami kerjakan dengan dibiayai dana insidentil,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Kamis.

Sejumlah pekerjaan perbaikan infrastruktur tersebut meliputi, perbaikan talut Sungai Winongo di Kampung Jlagran yang mengalami kerusakan pada awal tahun. Nilai pekerjaan tersebut mencapai sekitar Rp600 juta.

Perbaikan di Jlagran meliputi perbaikan talut sungai, talut permukiman dan perbaikan outfall di sekitar jembatan supaya limpasan air tidak merusak talut sungai dan menggerus pondasi jembatan.

“Pekerjaan dibagi ke tiga bidang sehingga tidak dilakukan lelang tetapi penunjukan langung untuk tiap jenis pekerjaan. Kami berharap pekerjaan tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan karena tempatnya sama,” katanya.

Selain itu, pekerjaan yang juga ditangani menggunakan dana insidental adalah perbaikan talut Sungai Gajah Wong di Kelurahan Muja Muju yang juga rusak akibat hujan deras di awal tahun, begitu pula dengan talut Sungai Winongo di Kecamatan Wirobrajan, serta pemeliharaan Jalan Kerto.

Pekerjaan akan dilakukan oleh pihak ketiga dan Hari meminta agar seluruh pekerja dan proses pekerjaan menerapkan protokol kesehatan yang ketat supaya tidak terjadi penularan virus corona di suatu proyek pembangunan.

“Saya kira, pihak ketiga yang nantinya mengerjakan proyek ini sangat memahami bagaimana menegakkan protokol kesehatan. Pekerja harus mengenakan masker, menjaga kebersihan dengan menyediakan cuci tangan dan protokol kesehatan lain,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, setiap pekerja yang nantinya akan terlibat dalam proyek juga diminta membawa surat keterangan kesehatan.

Sebelumnya, Hari mengatakan tidak ada pekerjaan fisik yangs sifatnya pembangunan baru pada tahun ini, kecuali pembangunan yang bersifat tahun jamak seperti gedung kantor Dinas Lingkungan Hidup dan SD Bangunrejo.

“Praktis kami hanya mengawal pekerjaan dengan dana insidentil saja,” katanya yang menyebut total dana insidentil pada tahun ini mencapai sekitar Rp3 miliar.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024