Jakarta (ANTARA) - Kementeriam Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menilai kondisi geografis masih menjadi kendala yang menghambat penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk menangani pandemi COVID-19 di desa.
"Jadi setelah kita dalami betul ke semua kabupaten yang belum tersalurkan itu, ternyata lebih karena ada kendala geografis dan komunikasi," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers melalui webinar di Kemendes PDTT, Jakarta, Senin.
Mendes mengatakan kendala geografis dan komunikasi tersebut ia buktikan sendiri saat melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah yang terkena kendala dalam penyaluran.
Dalam pengamatannya terhadap masalah -masalah yang menghambat penyaluran tersebut, ia menemukan bahwa jarak antar desa yang terpaut jauh antara satu dengan lainnya benar-benar menghambat proses penyaluran. Terlebih dengan kendala komunikasi yang menurutnya cukup rumit.
"Ini terbukti dari perjalanan kemarin ketika kita mengatakan ada 11, ternyata waktu itu ada tinggal 8 yang belum disalurkan. Yang lainnya sudah tersalur, tetapi kita laporkan belum. Kenapa? Karena komunikasi memang agak rumit," katanya.
"Nah, bisa saja hari ini saya melaporkan 7 kabupaten yang belum terssalur. Ternyata pada kenyataannya tidak 7. Itu sangat dimungkinkan," katanya.
Sementara itu, terkait perkembangan penyaluran BLT Dana Desa berdasarkan kabupaten/kota, Mendes mengatakan sampai dengan 21 Juni 2020, kabupaten/kota yang telah 100 persen menyalurkan BLT Dana Desa ada sebanyak 316. Sedangkan penyaluran yang sudah mencapai 75-99 persen ada 75 kabupaten/kota.
Lebih lanjut, kabupaten/kota yang penyaluran BLT Dana Desanya mencapai 50-74 persen ada sebanyak 16, dan yang mencapai 1-49 persen adalah 20 kabupaten/kota.
Sementara itu, kabupaten/kota yang belum sama sekali menyalurkan BLT Dana Desanya telah berkurang banyak dibandingkan laporan sebelumnya, yaitu tinggal 7 kabupaten/kota.
"Dulu saya melaporkan 11 kabupaten, sekarang tinggal 7. Dari 7 itu yang 6 di Provinsi Papua, yang 1 di Pulau Morotai, Maluku Utara" demikian Abdul Halim Iskandar.
Berita Lainnya
Penguatan literasi percepatan pembangunan desa di Indonesia
Minggu, 28 Januari 2024 12:28 Wib
Kemendes PDTT mendukung program reformasi kelurahan di DIY
Kamis, 19 Oktober 2023 19:59 Wib
Dana desa dapat digunakan untuk tanggap bencana
Jumat, 13 Oktober 2023 6:16 Wib
Lulusan PT mau jadi kades, ajak Mendes PDTT
Senin, 25 September 2023 6:50 Wib
Mendes PDTT: Mahasiswa berperan mewujudkan masyarakat super cerdas
Selasa, 8 Agustus 2023 22:04 Wib
Perempuan harus berperan dalam pembangunan desa
Minggu, 6 Agustus 2023 7:09 Wib
SDM desa ditingkatkan via perpustakaan
Selasa, 1 Agustus 2023 2:05 Wib
Bank BPD DIY siap mendukung program "One Village One Product"
Kamis, 27 Juli 2023 11:16 Wib