Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat aplikasi "Cared+ Jogja" yang wajib dimiliki seluruh masyarakat yang hendak mengunjungi berbagai destinasi wisata di DIY saat penerapan normal baru.
"Setiap masyarakat yang akan mengunjungi Yogyakarta harus mengunduh sebuah aplikasi di mana aplikasi tersebut akan menghasilkan sebuah 'paspor digital' dalam bentuk 'QR code'," kata Kepala Diskominfo DIY Rony Primantoro di Kantor Dinas Pariwisata DIY, Selasa.
Menurut Rony, platform digital yang masih dalam tahap uji coba itu bermanfaat untuk mempermudah penelusuran kontak apabila suatu saat muncul kasus pengunjung yang positif COVID-19.
"Ini mungkin seperti yang dilakukan beberapa negara, mereka mewajibkan pengunjung untuk mengunduh sesuatu, saat mengunjungi objek tertentu," kata dia.
Saat ini pemilik gawai android dapat mengunduh aplikasi "Cared+ Jogja" dengan mengunjungi laman https://cared-diy.jogjaprov.go.id/. "Aplikasi ini belum bisa kita upload di 'google play store' maupun 'google app store'," kata dia.
Setelah mengunduh aplikasi itu, pengguna diminta mengisi data pribadi serta melakukan identifikasi kondisi kesehatan terkait COVID-19 secara mandiri yang kemudian akan tersimpan ke dalam QR Code.
Pengguna kemudian dapat memindai QR code itu kapan saja di seluruh destinasi di DIY yang hendak dikunjungi. "Ketika dia mengunjungi tempat wisata, mal atau cafe, QR code itu ditunjukkan dan dibaca oleh pengelola," kata dia.
Data tersebut nantinya terintegrasi dengan sistem yang dimiliki seluruh pengelola destinasi serta pemerintah kabupaten setempat untuk mengetahui asal, riwayat perjalanan, termasuk riwayat kesehatan pengunjung.
"Dari segi pengelola nantinya akan bisa mendapat informasi atau data yang bisa digunakan untuk keperluan mereka. Dinas kabupaten juga bisa melihat pergerakan atau mobilitas pengunjung ke mana saja, misalnya dari Parangtritis ke mana, dari Pantai Samas ke mana," kata dia.
Rony mengatakan data dalam aplikasi tersebut nantinya terhubung dengan aplikasi Corona Monitoring System (CMS) milik Pemda DIY yang memuat daftar orang dalam pemantauan (ODP), serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.
"Kami harapkan bisa menjaga supaya tidak ada orang yang sebenarnya sedang isolasi tapi jalan-jalan," kata dia.
Selain "Cared+ Jogja", Dinas Pariwisata (Dispar) DIY juga menyiapkan aplikasi "Plesiran Jogja" yang berfungsi sebagai sarana reservasi tiket objek wisata secara daring.
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan dua platform digital itu bakal diujicoba di 10 destinasi wisata di DIY yakni Tebing Breksi (Sleman), Pantai Parangtritis, Puncak Becici, Pinus Pengger, Seribu Batu, Pinus Sari (Bantul), Pantai Kukup, Nglanggeran, Kalisuci, Pantai Baron (Gunung Kidul).
Menurut dia, reservasi secara daring akan meminimalisasi kontak fisik serta bermanfaat untuk membatasi jumlah pengunjung yang saat ini dibatasi 50 persen dari kapasitas normal destinasi wisata.
"Pembukaan objek wisata di DIY secara resmi masih belum. Nanti akan ada uji coba dulu secara terbatas," kata dia.
Berita Lainnya
Komodo Travel Mart ajang promosi destinasi NTT gaet turis
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
TWC mencatat 243.821 wisatawan kunjungi destinasi saat libur lebaran
Rabu, 17 April 2024 22:24 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Pelaku wisata di Bali inginkan potongan tarif tiket destinasi wisata
Rabu, 17 April 2024 5:01 Wib
Destinasi wisata di Bantul dikunjungi 77.824 wisatawan pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Dispar: Pantai Parangtritis masih menjadi ikonik destinasi wisata Bantul
Sabtu, 13 April 2024 15:27 Wib
Dispar: 1,2 juta wisatawan kunjungi Sleman pada triwulan pertama 2024
Senin, 8 April 2024 13:27 Wib
Destinasi wisata berakomodasi rendah di Asia, catat rekomendasinya
Jumat, 5 April 2024 15:35 Wib