DPRD Kulon Progo dorong pengembangan IKM padat karya

id IKM padat karya,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,Disperindag

DPRD Kulon Progo dorong pengembangan IKM padat karya

Batik, salah satu produk unggulan di Kabupaten Kulon Progo. ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamam Cahyadi mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) berbasis padat karya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran di desa-desa.

Hamam Cahyadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Disperindag harus memilih IKM dengan tingkat penyerapan tenaga kerja besar.

"Untuk mengembangkan IKM padat karya ini memang membutuhkan bantuan peralatan dengan anggaran tinggi. Kami menyadari itu, sehingga Disperindag memang harus membuat strategi penganggaran dan perencanaan yang matang," kata Hamam.


Ia mencontohkan produksi cabai dan lidah buaya, yang dinilai mampu memberdayakan masyarakat hingga pemasarannya.

Sebelumnya, ketika Komisi II DPRD Kulon Progo melakukan inspeksi mendadak ke pusat budi daya lidah buaya di Temon, diketahui bahwa bila lidah buaya ini dibuat tepung, maka ternyata harganya sangat tinggi.

Seperti diketahui, tepung atau sari lidah buaya ini sangat dibutuhkan dalam industri kosmetik. Peluang pasarnya sangat tinggi, dan perawatan tanaman lidah buaya sangat mudah dan dapat ditanam di mana saja.

"Kalau Disperindag menemukan alatnya, harga berapa dan dikelola oleh asosiasi lidah buaya, maka akan memberdayakan petani lidah buaya di Kulon Progo," kata Hamam.


Hamam juga meminta Disperindag mengembangkan potensi IKM konveksi yang kekinian. Hal ini akan memberdayakan pelaku konveksi lokal. Saat ini, pariwisata diproyeksikan berkembang pesat, sehingga menjadi pasang pasar dari konveksi kekinian.

"Potensi IKM konveksi sangat terbuka lebar. Hal ini harus ditangkap oleh Disperindag dalam program-programnya," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo Iffah Mufidati mengatakan Disperindag memiliki program pengembangan 10 produk berbahan baku lokal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Adapun, IKM yang akan dikembangkan adalah batik, gula semut, dan serat tumbuhan. Ketiga produk itu merupakan unggulan di Kulon Progo.

"Produk ini akan dilakukan pengembangan dan diversifikasi supaya lebih dapat bersaing di pasaran," kata Hamam.