Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di DIY mengalami kontraksi hingga 0,21 persen pada triwulan II tahun ini karena terdampak pandemi COVID-19.
"Kami proyeksikan kontraksinya lebih dalam minus 0,21 persen, bahkan mungkin lebih dalam lagi," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Andi Adityaning Palupi di Kantor Dinas Pariwisata DIY, Yogyakarta, Selasa.
Menurut Andi, kontraksi pertumbuhan ekonomi DIY dimulai sejak kasus COVID-19 muncul di Indonesia pada 15 Maret 2020 yang kemudian diikuti kebijakan jaga jarak fisik dan peringatan perjalanan dari berbagai negara.
Kondisi saat itu membuat pertumbuhan ekonomi DIY mengalami kontraksi 0,7 persen pada triwulan I 2020.
Menurut dia, belum bangkitnya sektor pariwisata memiliki andil cukup signifikan terhadap sektor ekonomi lain di DIY. Pasalnya, sektor ini mampu berkontribusi hingga mencapai 55,3 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) DIY. "Kontribusi secara langsung 10 persen, kalau yang tidak langsung 55,3 persen," kata dia.
Masih lesunya sektor pariwisata di DIY, kata dia, bukan hanya berpengaruh pada industri perhotelan dan makanan/minuman, tetapi juga berkorelasi pada penurunan industri lainnya termasuk sektor rumah tangga merupakan pangsa terbesar PDRB DIY dari sisi pengeluaran.
Oleh sebab itu, Andi mengatakan untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi di DIY, Kantor Perwakilan BI DIY bersama Dinas Pariwisata DIY menyelenggarakan berbagai program kolaborasi untuk mempercepat pemulihan pariwisata.
"Diperlukan program kolaborasi, jadi bukan hanya dinas pariwisata saja yang bergerak tetapi semua di DIY sama-sama mendukung percepatan pemulihan pariwisata di DIY," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo berpandangan untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi, pencegahan penularan COVID-19 tetap menjadi perhatian utama.
Uji coba pembukaan sektor pariwisata akan dilakukan secara bertahap pada Juli 2020 dengan menerapkan reservasi dan transaksi secara nontunai untuk meminimalisasi penularan COVID-19.
Dimulai dari 10 destinasi wisata di DIY yakni Tebing Breksi (Sleman), Pantai Parangtritis, Puncak Becici, Pinus Pengger, Seribu Batu, Pinus Sari (Bantul), Pantai Kukup, Nglanggeran, Kalisuci, Pantai Baron (Gunung Kidul).
Pembukaan secara resmi destinasi wisata di DIY, kata dia, masih menunggu terbitnya peraturan gubernur mengenai panduan protokol kesehatan pada masa normal baru.
"Kita tunggu dulu regulasi pergub-nya. Sebagian regulasi dan SOP sudah kita finalisasi tinggal menunggu itu semua," kata Singgih.
Berita Lainnya
Disnakertrans DIY sebut tingkat kepatuhan pengusaha bayar THR meningkat
Sabtu, 20 April 2024 3:25 Wib
BPBD DIY meningkatkan pencegahan kecelakaan laut di Pantai Selatan
Jumat, 19 April 2024 14:03 Wib
Bawaslu Bantul-DIY menggandeng Karang Taruna antisipasi politik uang
Jumat, 19 April 2024 10:18 Wib
DIY menemukan pola baru kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2024
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Saat arus balik Lebaran 2024, BBM di SPBU DIY-Jateng dipantau
Selasa, 16 April 2024 6:02 Wib
Dishub catat sebanyak 101.976 kendaraan tinggalkan DIY saat puncak arus balik
Senin, 15 April 2024 17:07 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Polda DIY mengecek kesehatan personel Operasi Ketupat Progo 2024
Minggu, 14 April 2024 17:02 Wib