Dinkes Bantul menargetkan tes cepat COVID-19 sasar 8.000 pedagang pasar

id Dinkes Bantul,Bantul targetkan rapid test COVID-19,rapid test COVID-19 pedagang pasar

Dinkes Bantul menargetkan tes cepat COVID-19 sasar 8.000 pedagang pasar

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pelaksanaan "rapid test" atau tes cepat terkait virus corona baru atau COVID-19 massal dapat menjangkau sekitar 8.000 pedagang yang terdata di seluruh pedagang pasar tradisional daerah ini.

"Pedagang pasar di seluruh Bantul yang terverifikasi oleh Kepala Dinas Perdagangan itu sekitar 8.000an orang, Insya Allah nanti akan kita rapid test semua," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja di sela pelaksanaan tes cepat COVID-19 massal pedagang di Pasar Bantul, Rabu.

Pada tahap awal ini, pelaksanaan tes cepat untuk deteksi antibodi pada virus corona dengan target sebanyak 700 pedagang yang ada di Pasar Bantul selama dua hari pada 24 dan 25 Juni, untuk kemudian tes cepat berlanjut ke pasar-pasar tradisional lainnya.

"Rencana pemerintah daerah kalau nanti Gugus Tugas COVID-19 sudah menyediakan alat tes cepat kita akan rapid semua pelaku perdagangan itu, jadi memang perlu kerja keras," katanya.

Bahkan, kata Agus, pelaksanaan rapid test COVID-19 dilakukan dua kali pada satu orang agar hasil lebih maksimal, dengan rentang waktu maksimal 10 hari untuk tes kedua sejak tes pertama dilakukan.

"Jadi 16 ribu rapid butuhnya paling tidak untuk semua 8.000 pedagang, kalau kita mau mengidentifikasi supaya bisa menghindari terjadi klaster penyebaran di pasar tradisional harus kita screening semuanya," katanya.

Dia mengatakan, target rapid test kepada sebanyak 8.000 pedagang di seluruh 30 pasar rakyat se-Bantul dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan, agar ketika menunjukkan hasil reaktif bisa segera dilakukan pemeriksaan lanjutan atau swab untuk penegakan diagnosa.

"Satu bulan harus bisa selesai target kita, jadi jangan lama-lama, nanti keburu menyebar kemana-mana," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024