Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DIY mencatat jumlah kasus pasien dalam pengawasan yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada hari Rabu bertambah satu orang sehingga total menjadi 314 kasus.
Juru Bicara Pemprov DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menyebutkan tiga pasien positif itu, yakni pasien kasus 316 berusia 62 tahun berjenis kelamin perempuan asal Kabupaten Sleman dengan riwayat kontak belum diketahui.
"Riwayat kontak pasien itu masih dalam penelusuran," kata Berty melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu.
Berty juga mencatat penambahan satu pasien yang dilaporkan sembuh dari COVID-19 di DIY sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 264 kasus.
Pasien itu tercatat sebagai pasien kasus 222 berusia 56 tahun berjenis kelamin perempuan asal Sleman.
Selain itu, terdapat satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia saat proses laboratorium, yakni pasien perempuan berusia 66 tahun asal Bantul.
Berdasarkan data Pemprov DIY, total orang dalam pemantauan (ODP) di provinsi ini hingga Selasa (30/6) mencapai 7.689 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan tes swab) tercatat 1.862 orang.
Dari jumlah PDP tersebut, sebanyak 1.437 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 314 orang positif dan 264 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 111 orang dengan 25 di antaranya telah meninggal.
Berita Lainnya
Polisi gulung lima penyelundup 19 kg sabu dari Malaysia
Rabu, 17 April 2024 5:55 Wib
19 ribu wisatawan banjiri Kebun Binatang Surabaya
Senin, 15 April 2024 0:21 Wib
Tjandra Yoga Aditama meraih rekor MURI penulis COVID-19 terbanyak
Selasa, 9 April 2024 12:36 Wib
OJK: Restrukturisasi kredit COVID-19 di Indonesia berakhir
Senin, 1 April 2024 18:54 Wib
19 anggota geng motor bikin resah dicokok polisi
Senin, 1 April 2024 6:58 Wib
MK: Bertambah jadi 19, jumlah saksi dan ahli di sidang PHPU
Rabu, 27 Maret 2024 4:06 Wib
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib