Kulon Progo kembangkan PanganKu mewujudkan spirit kemandirian

id PanganKu,Bupati Kulon Progo,Kulon Progo,Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo

Kulon Progo kembangkan PanganKu mewujudkan spirit kemandirian

Bupati Kulon Progo Sutedjo melakukan presentasi mengenai inovasi Panganku. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan program inovasi PanganKU dalam rangka mewujudkan spirit kemandirian di masyarakat khususnya di bidang pertanian agar jadi manusia produktif, bukan konsumtif.

Saat ini, program inovasi PanganKu berhasil masuk dalam 15 finalis kelompok khusus pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Senin, mengatakan inovasi PanganKu sebagai visi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan slogan “Bela-Beli Kulon Progo” dengan semangat “iso nandur ngopo tuku, iso ngingu ngopo tuku, iso nggawe ngopo tuku” telah dideklarasikan tekad bersama antara Pemerintah dan masyarakat melalui gerakan “Madhep Mantep Mangan Pangane Dhewe” dan telah ditetapkan dengan Perda Nomor 5 tentang Perlindungan Produk Lokal.

"Mudah-mudahan nanti bisa jadi yang terbaik atau setidaknya berada di lima besar karena hadiahnya berupa dana Intensif daerah yang nominalnya mencapai miliaran. Dana ini cukup besar untuk ukuran Kulon Progo," kata Sutedjo.

Ia mengatakan inovasi PanganKu telah menjalankan misi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, yaitu menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan dimana pemerintah melibatkan partisipasi secara aktif melalui pemberdayaan masyarakat.

Bupati Sutedjo mengatakan inovasi PanganKu memberikan manfaat yaitu untuk meningkatkan produksi dari sayuran, buah, telur, tahu tempe dan ikan lele melalui optimalisasi pekarangan yang sehat, indah dan produktif. Penguat lembaga petani, meningkatkan pendapatan petani, pembudidaya ikan dan pengrajin, mengerakan ekonomi lokal. Hasil dari Inovasi PanganKu dapat menjadi ekonomi yang mandiri, partisipasi multipihak, "local wisdom" bagi Kulon Progo.

“Inovasi PanganKu ini menjadi kegiatan yang memberdayakan ekonomi masyarakat melalui kelompok-kelompok penyalur, Harapan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi Import bahan pangan, sehingga masyarakat akan sejahtera,” kata Sutedjo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho mengatakan bahwa inovasi PanganKu ini mampu meningkatkan pendapatan dari petani dan peternak, dengan sasaran mampu memaksimalkan peningkatan produk pangan lokal Kulon Progo. Pada penerapan inovasi PanganKu ini pada penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kulon Progo, melalui e-Warong.

“Melalui inovasi ini, produk lokal Kulon Progo dari gabungan kelompok tani (gapoktan), kelompok wanita tani (KWT), kelompok ternak, kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) dan perajin tahu-tempe dapat diserap,” katanya.