Tak lagi muncul kasus baru di klaster COVID-19 di Yogyakarta

id klaster,penularan,covid yogyakarta

Tak lagi muncul kasus baru di klaster COVID-19 di Yogyakarta

Salah satu warga yang mengikuti rapid test massal di salah satu puskesmas di Kota Yogyakarta karena menjadi pengunjung di supermarket Indogrosir yang saat ini menjadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY. ANTARA/Eka AR

Yogyakarta (ANTARA) - Saat ini tidak lagi muncul kasus-kasus baru pada klaster penularan COVID-19 yang teridentifikasi di Kota Yogyakarta yang mengindikasikan terputusnya penularan virus corona pada klaster tersebut, kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya

“Sudah bisa selesai semua dengan proses tracing yang intensif. Sampai saat ini, tidak ada lagi kasus yang muncul sebagai bagian dari klaster yang teridentifikasi ada di Kota Yogyakarta,” katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, klaster penularan COVID-19 mampu dikendalikan dan dicegah sehingga kasus di Kota Yogyakarta tidak semakin menggurita atau meluas.

Sejumlah klaster penularan COVID-19 yang teridentifikasi di Kota Yogyakarta di antaranya, klaster supermarket, gereja dan jamaah tabligh.
 

Ia menjelaskan, hingga Rabu (8/7), jumlah pasien positif di Kota Yogyakarta yang masih menjalani perawatan sebanyak lima orang, 34 dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia.

Tri Mardaya mengatakan, kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta justru didominasi oleh kasus dengan riwayat dari luar daerah yaitu hingga 85 persen.

“Ada riwayat interaksi dengan tamu dari luar daerah atau riwayat perjalanan dari luar daerah. Seluruh kasus yang muncul pun tidak sempat ‘menggurita’ karena tracing dilakukan cepat. Semua dilacak dan ditangani,” katanya.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tidak bekerja seorang diri dalam melakukan proses tracing tetapi bekerja sama dengan instansi wilayah termasuk dengan TNI dan Polri untuk membantu melakukan pendekatan ke warga.



Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, tidak memberlakukan zona warna di wilayah kecamatan atau kelurahan di kota tersebut.

“Yogyakarta tidak memiliki wilayah yang luas. Mungkin saja luas satu kecamatan di Yogyakarta hampir sama dengan satu dusun di kabupaten lain. Jika diberi label zona warna justru sulit karena mobilitas warga pun cukup tinggi,” katanya.

Sejak pandemi, Heroe menambahkan, wilayah Kota Yogyakarta dan DIY tidak pernah sampai berada di zona merah. “Jika mendasarkan zona warna, maka saat ini Yogyakarta berada di zona kuning,” katanya.
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024