Erick Thohir: Selama vaksin belum ada maka harus jalani normal baru

id erick thohir,menteri bumn,vaksin covid,normal baru

Erick Thohir: Selama vaksin belum ada maka harus jalani normal baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kanan) dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin berjalan keluar dari pintu belakang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (7/7/2020). Kehadiran Menteri Erick untuk berdiskusi terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ANTARA FOTO/Adam Bariq/app/aww.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan semua pihak suka tidak suka harus menghadapi dan menjalani kondisi normal baru selama vaksin COVID-19 belum ditemukan.

"Ini situasi normal baru yang memang suka tidak suka harus dihadapi, selama vaksinnya belum ditemukan. Saya melihat vaksin COVID-19 ini belum bisa ditemukan dalam waktu pendek," kata Erick Thohir dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

Erick Thohir melihat pandemi COVID-19 merupakan situasi yang tidak bisa dipastikan. Banyak negara besar seperti Amerika Serikat, kata dia, warganya terinfeksi mencapai tiga juta orang. Sedangkan di Brasil, presidennya justru terkena COVID-19 karena tidak memakai masker dan menjaga jarak.

"Semoga saya salah, jika vaksin COVID-19 tersebut dapat ditemukan pada akhir tahun dan bisa diproduksi, tentunya tahun depan terdapat solusi terkait pemulihan pandemi tersebut," ujar Erick Thohir.

Selain itu Menteri BUMN juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang turut berjuang melawan COVID-19.

"Mereka (tenaga kesehatan) individu-individu terdepan dalam menangani ini. Kita harus bangga atas kerja dan perjuangan mereka yang luar biasa dalam menangani pasien, terutama mengusahakan agar pasien bisa sembuh. Jka melihat data terakhir, kita sama-sama tahu persentase pasien yamg meninggal jauh lebih kecil ketimbang yang sembuh. Itulah hasil kerja yang harus kita apresiasi," kata Erick Thohir.

Menteri Erick juga menyatakan salut atas dedikasi dan perhatian yang diberikan pihak-pihak di luar tenaga medis yang ikut memberikan dukungan, mulai dari asuransi kesehatan dan fasilitas akomodasi bagi tenaga medis, hingga sosialisasi tanpa henti tentang protokol kesehatan di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa perusahaan BUMN yang hadir juga memberikan sumbangan. Mulai dari Bank BRI yang menyumbang Rp 5 miliar dan Bank BNI yang menyerahkan Rp2 miliar kepada Hotel Indonesia Group untuk membayar fasilitas akomodasi para tenaga medis.

Lalu Telkomsel yang memberikan bantuan 10.000 paket data serta PLN yang mendonasikan Rp 40 miliar kepada Yayasan BUMN untuk digunakan dalam mendukung ragam kegiatan sosial di masyarakat yang terdampak pandemi.

"Apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk terus memerangi COVID-19 hingga tuntas," ujar Erick Thohir.