1.005 penyelenggara PIlkada 2020 di Gunung Kidul menjalani rapid test

id Pilkada Gunung Kidul,rapid test,Gunung Kidul,COVID-19

1.005 penyelenggara PIlkada 2020 di Gunung Kidul menjalani rapid test

Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Sebanyak 1.005 petugas penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjalani rapid test dan hasilnya non reakstif COVID-19.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan pada 8 Juli beberapa waktu lalu, penyelenggara pemilu dari komisioner KPU sampai PPS sudah menjalani rapid test, dan hasilnya negatif atau non reaktif COVID-19.

Adapun rincian yang menjalani rapid test, yakni seluruh komisioner KPU Gunung Kidul dan pegawai KPU Gunung Kidul sebanyak 33 orang, PPK dan sekretariatan PPK sebanyak 108, PPS dan sekretariat PPS sebanyak 864 orang.

"Alhamadulillah semua yang menjalani rapid test, hasilnya negatif," kata Ahmadi.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga melengkapi seluruh petugas penyelenggara pilkada, yakni Panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), sekretariat PPK dan PPS dengan alat pelindung diri, mulai dari pelindung muda, masker, hand sanitazer, tempat cuci tangan, dan sabun, serta alat lainnya yang dibutuhkan.

"Petugas pemutahiran data pemilih (PPDP) juga kami dilengkapi dengan APD," katanya.

Selain itu, kata Ahmadi, pihaknya juga berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 terkait nota kesepahaman bersama antara KPU Gunung Kidul dengan Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 untuk pendampingan seluruh tahapan pelaksanakan Pilkada 2020.

"Selama ini, Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 juga memberikan dukungan penuh pada KPU Gunung Kidul, seperti petugas medis yang melakukan rapid test terhadap penyelenggara pemilu dari gugus tugas juga," katanya.

Dia mengatakan alokasi anggaran untuk pengadaan APD dan kesehatan petugas penyelenggara Pilkada 2020 di Gunung Kidul sendiri sekitar Rp4 miliar. Anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat dan dana hibah dari Pemkab Gunung Kidul.

"Anggaran Rp4 miliar tersebut digunakan sampai akhir penyelenggaraan pilkada," katanya.