Washington (ANTARA) - Dana Moneter Internasional (IMF) sedang menjajaki alat-alat tambahan untuk menyediakan pembiayaan bagi negara-negara termiskin di dunia dan lainnya yang terpukul keras oleh pandemi virus corona, Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva mengatakan pada Sabtu (18/7/2020).
Georgieva mengatakan kepada para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok 20 (G20) ekonomi utama bahwa mereka harus mempertimbangkan untuk memperpanjang pembekuan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga utang bilateral resmi yang ditawarkan kepada negara-negara termiskin hingga melampaui akhir tahun, dan bekerja untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta yang lebih besar.
Selain itu, dia mengatakan ada kebutuhan untuk berpikir tentang "keringanan utang yang lebih komprehensif untuk banyak negara," mengingat tingkat keparahan krisis dan tingkat utang yang tinggi sudah ada sebelum krisis saat ini.
Berita Lainnya
AI berdampak 40 persen pekerjaan di dunia
Rabu, 3 April 2024 12:27 Wib
Opsi "Satu China, Satu Taiwan" ditolak Beijing
Rabu, 17 Januari 2024 1:05 Wib
Pemerintah siapkan paket kebijakan jaga pertumbuhan ekonomi
Selasa, 24 Oktober 2023 7:13 Wib
Ketahanan ekonomi ASEAN diapresiasi Bank Dunia dan IMF
Rabu, 6 September 2023 6:46 Wib
Negara berkembang dihantam apresiasi dolar AS
Kamis, 20 Juli 2023 7:10 Wib
Pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh di atas rata-rata, beber IMF
Minggu, 21 Mei 2023 6:59 Wib
IMF minta kebijakan fiskal diiperketat
Jumat, 14 April 2023 6:44 Wib
Ekonomi Indonesia 2023 tumbuh 5,04 persen
Kamis, 13 April 2023 7:02 Wib