Legistor Kulon Progo mendukung percepatan pembahasan Raperda PDAM

id Komisi II DPRD Kulon Progo,FPKS DPRD Kulon Progo,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,Bandara Internasional Yogyakarta,Bendung K

Legistor Kulon Progo mendukung percepatan pembahasan Raperda PDAM

Komisi II DPRD Kulon Progo rapat kerja dengan jajaran PDAM Tirta Binangun memetakan penanganan kebutuhan air bersih hingga kemampuan keuangan dan rencana kerja PDAM sebagai penyuplai air bersih Bandara YIA. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Anggota Komisi II dari Fraksi PKS DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamam Cahyadi mendukung percepatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal ke PDAM Tirta Binangun diprioritaskan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan pelayanan serta menambah sambungan rumah, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Hamam Cahyadi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan selama ini PDAM Tirta Binangun sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum pernah menyetor pendapatan asli daerah (PAD) ke kas daerah.

"Untuk itu, kami mendukung percepatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal ke PDAM Tirta Binangun supaya ke depan mampu menyumbang PAD," kata Hamam.

Di sisi lain, Hamam meminta komitmen jajaran PDAM Tirta Binangun membuat target penyetoran PAD setiap tahunnya, sehingga Fraksi PKS dapat mempertanggungjawabkan sikap fraksi dalam mendukung percepatan pembahasan dan pengesahan Raperda tentang Penyertaan Modal ke PDAM Tirta Binangun.

"Kalau perlu dibuat target tahunan yang disepakati dan dituangkan dalam perda. Sambungan rumah PDAM untuk masyarakat berpenghasilan rendah setiap tahun berapa. Langkah ini merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan, yaitu menjamin ketersediaan air bersih," katanya.

Hamam juga mendorong jajaran PDAM Tirta Binangun mempercepat penyediaan air bersih untuk Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan kawasan aerotropolis bandara yang diproyeksikan banyak hotel dan restoran yang akan berkembang. Jangan sampai AP I dan perhotelan di kawasan bandara membangun sumur bor air bawah tanah, sehingga potensi penyerapan air ke PDAM rendah.

Menurut dia, aktivitas Bandara Internasional Yogyakarta harus bisa mendatangkan PAD dari pelayanan PDAM. Kebutuhan air bersih di lingkungan Bandara YIA, yakni 27 liter per detik agar semua bisa disuplai oleh PDAM. Sementara kemampuan PDAM saat ini adalah 8 liter per detik.

"Untuk bisa melakukan suplai, harus dilakukan perbaikan pelayanan dan penjualan air ke bandara dengan penyertaan modal yang nanti akan diberikan oleh pemerintah kabupaten," katanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Binangun Jumantoro mengatakan saat ini pihaknya sudah memasang jaringan air bersih dari Bendung Kamijoro untuk disalurkan ke Bandara YIA dan kawasan aerotropolis. Namun, hingga saat ini, kelanjutan pembangunan SPAM Kamijoro belum ada kepastian, sehingga, pihaknya mengoptimalkan PDAM Bendung Sapon Lendah untuk mencukupi kebutuhan sementara Bandara Internasional Yogyakarta dengan kapasitas lima liter hingga 8 liter per detik.

"Kalau AP I meminta suplai air bersih di atas 17 liter per detik hingga 27 liter per detik seperti yang tertuang dalam nota kesepahaman bersama antara AP I dengan Pemkab Kulon Progo,  kami akan membangun sumur bor air bawah tanah. Kalau ini tidak segera direalisasikan, kami khawatir AP I menggali sumur bor air bawah tanah sendiri," katanya.