Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik, Tesla, membuka lowongan kerja "staff service" di Singapura, kendati negara itu pernah dikritik bos Tesla, Elon Musk sebagai negara yang tidak mendukung kendaraan listrik.
Tesla, melalui laman LinkedIn, membuka lima lowongan kerja untuk berbagai posisi di Singapura, beberapa di antaranya adalah staf suku cadang, staf perbaikan dan layanan umum.
Dilansir Reuters, Rabu, Tesla tidak menyebutkan lokasi calon pegawainya akan berkantor. Belum diketahui juga apakah Tesla memiliki kantor di Singapura.
Tesla tidak menjawab ketika dimintai keterangan oleh Reuters.
Singapura adalah salah satu negara yang memberlakukan pajak tinggi untuk pembelian mobil. Populasi mobil listrik di sana juga sangat sedikit.
Dua tahun lalu, calon konsumen Tesla meminta Musk menyediakan Tesla di Singapura.
"Kami sudah mencoba, tetapi pemerintah Singapura tidak mendukung kendaraan listrik," cuit Musk kala itu.
Saat ini hanya ada satu diler di Singapura yang menjual Tesla, yakni Hong Seh Motors. Di sisi lain, Tesla lebih menyukai penjualan menggunakan diler sendiri daripada produk mereka dijual oleh diler lain, demikian Reuters.
Berita Lainnya
Baterai dalam negeri turunkan harga mobil listrik 30 persen
Jumat, 29 Maret 2024 0:35 Wib
Renault dan VinFast minat berinvestasi di RI
Jumat, 29 Maret 2024 0:29 Wib
Presiden Jokowi: Aksi banding ekspor nikel RI bakal kembali kalah
Kamis, 28 Maret 2024 20:59 Wib
Bantul menerbitkan edaran mobil dinas tidak boleh untuk mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 15:44 Wib
Warga perlu pertimbangkan efektivitas mobil listrik untuk mudik Lebaran 2024
Rabu, 27 Maret 2024 6:12 Wib
UMKM otomotif Indonesia mampu beradaptasi dengan tren mobil listrik
Senin, 25 Maret 2024 14:21 Wib
KA Airlangga tabrak dua mobil
Sabtu, 23 Maret 2024 19:33 Wib
Dibanderol Rp389 juta, mobil hibrida MG VS HEV, ini fiturnya
Jumat, 22 Maret 2024 15:40 Wib