BPBD Bantul belum terima laporan daerah kekeringan dampak kemarau

id BPBD Bantul

BPBD Bantul belum terima laporan daerah kekeringan dampak kemarau

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum menerima laporan dari masyarakat maupun desa terkait wilayah yang mengalami kekeringan atau kesulitan air dampak musim kemarau saat ini.

"Belum ada laporan, tapi kapanpun mereka (masyarakat, red.) mengajukan terkait dengan dampak kekeringan kita siap, jadi kita tidak hanya fokus pada pandemi COVID-19, tapi bencana rutin yang terjadi di Bantul senantiasa tetap kita siagakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.

Dia mengatakan saat ini di wilayah Bantul memang telah musim kemarau dengan dimungkinkan puncaknya pada Agustus, sehingga potensi kekurangan air di masyarakat akibat menipisnya sumber mata air nanti perlu diwaspadai.

Dia menyebut Kabupaten Bantul yang rawan kekeringan karena kemarau panjang rata-rata berada di wilayah timur, yaitu Kecamatan Piyungan, Imogiri, Dlingo, Pleret, Pundong, dan sebagian Kecamatan Pandak serta Pajangan yang berada di dataran tinggi.

"Kalau peta wilayah kekeringan sementara masih sama, tapi nanti kita belum tahu kondisi saat puncak kemarau di bulan Agustus apakah bertambah atau berkurang, ini yang nanti akan kita terus pantau," katanya.

Dwi mengatakan untuk penanggulangan kekeringan di Bantul secara rutin diprogramkan melalui droping atau distribusi air bersih ke masyarakat terdampak dan pembenahan sumber mata air yang masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

"Kalau anggaran rutin kita tidak 'refocusing' (pemfokusan), dan untuk droping air antara Rp40 juta sampai Rp50 juta, namun demikian karena dana tak terduga (DTT) pemkab itu masih cukup lumayan banyak, nanti bisa kita gunakan," katanya.

Ia juga mengatakan tentang perbaikan saluran untuk sumber air bersih yang dibutuhkan warga.

"Sehingga nanti kalau ada masyarakat yang memerlukan bantuan terkait dengan perbaikan saluran-saluran sumber air yang memang menjadi potensi untuk masyarakat, kita usahakan untuk kita arahkan ke sana, bisa gunakan dana tak terduga," katanya.