Gusdurian inisiasi gerakan donasi gawai untuk siswa tak mampu

id donasi gawai,gawai,pembelajaran daring

Gusdurian inisiasi gerakan donasi gawai untuk siswa tak mampu

Pemberian gawai kepada seorang siswa dari Jaringan Gusdurian di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (ANTARA/HO- Dok pri)

Jakarta (ANTARA) - Jaringan Gusdurian menginisiasi gerakan donasi gawai untuk membantu siswa kurang mampu yang kesulitan dalam mengikuti pendidikan jarak jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19.

"Sebagian sudah dilakukan teman-teman Gusdurian di Surabaya dan juga di Malang," ujar pegiat Jaringan Gusdurian, Suraji, di Jakarta, Ahad.

Suraji menjelaskan gerakan donasi gawai tersebut dilatarbelakangi keprihatinan akan banyaknya siswa yang kesulitan mengakses pembelajaran daring karena tidak memiliki gawai.

"Banyak anak yang orang tuanya tidak memiliki gawai. Padahal untuk belajar harus daring. Sebagian teman-teman ada yang modelnya menggalangkan dana dan ada juga yang menyumbangkan gawai, kemudian menyalurkannya ke anak-anak yang membutuhkan," terang dia.

Dia menambahkan gerakan tersebut rencananya akan diperluas tidak hanya di wilayah Jawa Timur, tapi juga ke sejumlah daerah di Tanah Air. Selain memberikan donasi gawai, Jaringan Gusdurian juga ada yang meminjamkan gawai kepada siswa yang membutuhkan.

"Dalam waktu dekat, kami akan menggalang dana untuk skala yang lebih besar lagi. Sehingga dapat membantu banyak anak," kata Suraji lagi.

Suraji berharap pemerintah daerah menyediakan layanan PJJ di setiap desa, sehingga siswa dapat mengakses pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Terutama yang berada di pedalaman.

Sejumlah daerah yang berada di zona kuning, oranye dan merah masih menyelenggarakan PJJ pada tahun ajaran 2020/2021. Namun pelaksanaan PJJ tersebut mengalami kendala, diantaranya ketersediaan internet, gawai hingga kecakapan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran daring.