Seluruh OPD di Kulon Progo merealisasikan program sesuai target

id pelaksanaan anggaran,Kulon Progo

Seluruh OPD di Kulon Progo merealisasikan program sesuai target

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Triyon. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Seluruh organisasi perangkat daerah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah merealisasikan program sesuai target alokasi anggaran, sehingga tidak ada program pembangunan yang terhambat, meski ada kebijakan "refocusing" anggaran untuk percepatan penanganan COVID-19.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Triyono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 dilakukan refocusing untuk percepatan penanganan COVID-19, sehingga anggaran yang tidak terkena refocusing tetap berjalan dengan baik dan sesuai tenggat waktu yang dijadwalkan.

Refocusing adalah kebijakan potongan atau realokasi anggaran sesuai kebijakan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri yang digunakan untuk percepatan penanganan COVID-19.

"Semua anggaran yang tidak terkena refocusing telah dilaksanakan organisasi perangkat daerah (OPD) sudah sesuai target, baik belanja modal, belanja barang dan bantuan sosial," kata Triyono.

Ia mengatakan Bappeda bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) melakukan pengawasan perencanaan anggaran setiap OPD, sehingga OPD yang belum menyerap anggaran akan terpantau, dan akan diminta segera melaksanakan program yang telah direncanakan.

"Biasanya ada gap atau selisih antara rencana kebutuhan anggaran kegiatan dengan realisasi program. Sehingga setiap tiga bulan sekali melakukan evaluasi dengan memberikan rapor setiap OPD sesuai dengan kinerja dan realisasi anggaran yang dilaksanakan," katanya.

Triyono mengatakan saat ini, pihaknya sedang menyusun daftar realisasi anggaran masing-masing OPD untuk melihat gap atau selisih pelaksanaan anggaran masing-masing OPD yang anggarannya tidak terkena refocusing. Sedangkan OPD yang anggarannya terkena refocusing sedang menyusun kembali dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

Ia mengatakan anggaran belanja modal hampir habis karena dihilangkan hampir 53 persen dari total Rp425 miliar, sehingga sekarang tingggal Rp205 miliar. Sedangkan DAK pendidikan dan kesehatan masih, dan anggaran serapan sesuai perencanaan. "Semua masih dalam progres sesuai perencanaan," katanya.

Selain itu, serapan belanja barang juga  baik. Anggaran belanja barang pada APBD 2020 sebesar Rp399 miliar, tapi dilakukan refocusing sebesar 35 persen atau sepertiga lebih dipotong. "Anggaran di Kulon Progo sangat sedikit, sehingga ketika ada kebijakan refocusing, OPD langsung melakukan penyesuaian DPA dan melaksanakan sesuai rencana awal program," katanya.

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati meminta dana pembangunan fisik tetap dianggarkan, dengan menerapkan skema padat karya. "Padat karya ini sebagai jalan tengah supaya pembangunan infrastruktur tetap berjalan, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengurangan pengangguran," kata Akhid.