Cabup Bantul: perlindungan perempuan anak perlu ditingkatkan

id Bakal cabup Bantul,bantul, perlindungan perempuan

Cabup Bantul: perlindungan perempuan anak perlu ditingkatkan

Bakal calon bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang juga Wakil Bupati Bantul saat ini usai acara Deklarasi Perempuan Bantul Untuk Pasangan Halim-Joko pada Pilkada Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Untuk menjadikan Bantul lebih baik itu tentu kita harus berangkat dari fakta dan faktanya hari ini perlindungan anak dan perempuan di Kabupaten Bantul itu perlu terus kita tingkatkan.
Bantul (ANTARA) - Kandidat calon bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak di daerah ini perlu ditingkatkan untuk mewujudkan Bantul yang lebih baik.

"Untuk menjadikan Bantul lebih baik itu tentu kita harus berangkat dari fakta dan faktanya hari ini perlindungan anak dan perempuan di Kabupaten Bantul itu perlu terus kita tingkatkan," kata Abdul Halim usai menghadiri acara Deklarasi Perempuan Bantul Untuk Halim-Joko di Bantul, Minggu.

Baca juga: Dinkes: 92 persen kasus COVID-19 di Bantul orang tanpa gejala

Perlunya peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Bantul, karena Halim yang saat ini menjabat Wakil Bupati Bantul (petahana) berpandangan, kabupaten ini masih ketinggalan dari daerah lain berkaitan dengan pembangunan sektor kesehatan utamanya kepada ibu dan anak.

"Kita masih tertinggal oleh kabupaten lain, misal angka kematian ibu (AKI) itu ada 14 ibu yang meninggal karena melahirkan dan angka kematian bayi (AKB) 101 bayi, kemudian 'stunting' (kekerdilan) itu ada 3.725 anak-anak kita (Bantul) yang lahir pendek," katanya.

Menurut dia, dalam pembangunan kesehatan tersebut terdapat beberapa indikator yang harus dipenuhi dan manfaat yang dirasakan dari upaya tersebut, tidak serta merta atau waktu singkat, melainkan butuh waktu setelah melakukan proses panjang dan komitmen bersama.

"Misal kita hari ini melakukan gerakan masyarakat hidup sehat, itu bukan terus hasilnya langsung dirasakan, tetapi ini memerlukan waktu yang panjang, karena model pembangunan kesehatan itu memerlukan waktu panjang dan butuh konsistensi," katanya.

Oleh karena itu, Halim mengatakan semua pejabat dan stakeholder yang menangani bidang kesehatan harus benar-benar konsisten dan fokus serta komitmen dalam mengawal perempuan, apalagi ibu-ibu punya peran yang demikian besar untuk perubahan Bantul yang lebih baik.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bantul bertambah 19 orang

"Jadi bagaimana fokus mengawal ibu-ibu kita, remaja putri kita agar sehat kelak menjadi ibu, ibu sehat melahirkan anak yang sehat tidak stunting, tidak bergizi buruk, tidak mengalami kelainan dan sebagainya," katanya.

Karena itu, Halim yang didukung PKB dan PDI Perjuangan dengan pasangan Joko Purnomo pada Pilkada Bantul menyambut baik kegiatan deklarasi perempuan Bantul untuk dukungan kepada dirinya dan akan menjadi komitmen dan fokus dalam pembangunan Bantul lima tahun mendatang, apabila menang dalam kontestasi politik.

"Srikandi Projotamansari ini komitmen ibu-ibu, para tokoh perempuan Bantul dari berbagai organisasi dan komunitas untuk melakukan satu gerakan bersama menuju Bantul lebih baik dengan etos Projotamansari sebagaimana para pendahulu kita menetapkan, yaitu Bantul Projotamansari," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024