Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mempersilakan pengelola objek wisata di daerah ini mengajukan izin uji coba operasional secara terbatas selama masa tanggap darurat COVID-19.
"Destinasi wisata yang siap maka kami akan lakukan uji coba," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Singgih, hingga saat ini tercatat sebanyak 38 destinasi wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota yang diizinkan melakukan uji coba operasional secara terbatas.
Setelah pengelola destinasi wisata mengajukan program uji coba, menurut dia, sebelum menyetujui, dinas pariwisata di kabupaten/kota akan melakukan penilaian kelayakan dilanjutkan dengan simulasi penerimaan wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketika hasil penilaian menyimpulkan bahwa kondisi kesiapan telah memenuhi syarat yang ditentukan maka destinasi wisata itu akan direkomendasikan melakukan uji coba operasional secara terbatas.
"Tetapi kalau belum siap, ya, sebaiknya tidak usah mengajukan," kata dia.
Meski demikian, destinasi wisata yang diprioritaskan melakukan uji coba operasional terbatas adalah destinasi ruang terbuka atau alam.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudianto mengatakan destinasi wisata ruang terbuka cenderung lebih aman dikunjungi wisatawan karena protokol kesehatan lebih leluasa diterapkan sehingga risiko penularan COVID-19 lebih kecil.
Oleh sebab itu, ia mengakui saat ini Asita DIY memilih menggencarkan promosi destinasi wisata alam atau ruang terbuka untuk menarik kunjungan wisata di DIY.
"Promosi yang akan kita kemas sekarang lebih banyak ke destinasi-destinasi yang terbuka. Wisata alam salah satunya," kata Udhi.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berpesan agar pembukaan destinasi wisata maupun perhotelan di wilayahnya didasari kesiapan yang matang untuk mencegah penularan COVID-19.
"Jangan asal siap. Tetapi harus siap betul," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib