Yogyakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama Nusantara Institute dan Nusantara Kita Foundation berkomitmen untuk terus mendukung berbagai kegiatan pelestarian budaya serta mendorong masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap aspek-aspek kebudayaan lokal di Indonesia.
"Keberagaman masyarakat dari segi suku, bahasa hingga agama membuat Indonesia teridentifikasi sebagai negeri yang kaya budaya. Kekayaan ini tentu perlu dijaga sehingga dapat dilestarikan untuk generasi mendatang, mengingat budaya merupakan identitas bangsa," kata Direktur BCA Lianawaty Suwono dalam rilis yang diterima di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan kontinu terhadap gelaran Dialog Budaya Nusantara serta memberikan penghargaan kepada para pemerhati, pelestari dan pejuang budaya dari berbagai kalangan masyarakat yang turut merawat kebudayaan lokal di Indonesia, baik melalui tulisan maupun aktivitas lainnya.
"Tahun 2020 ini, Dialog Budaya Nusantara mengangkat tema 'Perempuan dan Budaya Nusantara' yang diadakan secara virtual karena pandemi COVID-19. Kendati demikian, acara tetap berjalan lancar dan diikuti secara antusias baik oleh audiens maupun narasumber," katanya.
Ia mengatakan setiap orang adalah agen budaya, tidak terkecuali para perempuan Indonesia. Agen budaya berperan dalam menciptakan, mempertahankan, dan melestarikan kebudayaan di masyarakat.
Lianawaty percaya bahwa medium untuk melestarikan budaya juga variatif, mulai dari tingkat yang paling sederhana yaitu ibu kepada anaknya, pendidikan di sekolah hingga institusi-institusi tinggi pengambil kebijakan politik dan ekonomi.
"Sayangnya, beberapa jalur kebudayaan ini masih didominasi oleh laki-laki dan cenderung mengesampingkan peran perempuan. Melalui kegiatan ini kesetaraan gender di Indonesia mendapat perhatian lebih dari kita," katanya.
Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati mengatakan BCA akan terus mendukung upaya pelestarian budaya Indonesia, salah satunya melalui kegiatan edukatif seperti webinar.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan mendalam terhadap kebudayaan Indonesia serta peranan masyarakat, tidak terkecuali kaum perempuan, sebagai agen budaya," katanya.
Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby mengatakan tema dialog kali ini membahas tentang peranan perempuan dalam menciptakan dan melestarikan kebudayaan Nusantara. Kata "kebudayaan" (kultur) tentu memiliki makna dan cakupan yang sangat luas.
"Perempuan menjadi salah satu 'agen budaya' yang memiliki peran sentral dan kontribusi besar dalam menciptakan sekaligus mempertahankan dan melestarikan produk-produk kebudayaan di masyarakat," katanya.
Co-Founder Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti mengatakan ke depan perlu ada semakin banyak kelompok sosial, lembaga swadaya masyarakat, perorangan atau komunitas yang peduli dengan aset-aset kultural, spiritual, dan intelektual warisan para leluhur Nusantara.
Selain diskusi, ajang kali ini juga memberikan penghargaan kepada pejuang budaya, baik akademisi maupun non-akademisi, yang secara konsisten melestarikan budaya Nusantara. Penghargaan terbagi menjadi dua kategori yakni Nusantara Academic Award dan Waskita Nusantara Award.
Nusantara Academic Award adalah penghargaan untuk karya akademik hasil riset ilmiah seperti disertasi doktor dan tesis master yang membahas aneka ragam kebudayaan Nusantara. Waskita Nusantara Award adalah penghargaan non-akademik untuk para pelestari budaya Nusantara.
Peraih Nusantara Academic Award 2020 adalah Dhianita Kusuma Pertiwi dari Program Studi Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan Raudhatul Jannah dari Program Studi Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Peraih Waskita Nusantara Award 2020 adalah Komunitas Kabuyutan Cipaku sebuah wadah yang menghimpun lintas generasi, yang memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap leluhur dan ajaran yang diwariskannya serta merawat situs peninggalan leluhurnya serta Sanan alias Surya Sindhu Patih seorang pelestari sejarah, budaya, dan cagar budaya, terutama di Gunung Penanggungan.
Berita Lainnya
RI promosikan budaya melalui bazar amal di Tokyo, Jepang
Kamis, 28 Maret 2024 19:54 Wib
Bahasa Indonesia sarana komunikasi di perbatasan RI-Timor Leste
Rabu, 27 Maret 2024 17:22 Wib
Bantul perkuat manajemen pengelolaan rintisan Desa Budaya
Selasa, 26 Maret 2024 9:22 Wib
Rumah adat dijadikan wisata budaya tarik wisatawan
Selasa, 26 Maret 2024 5:17 Wib
Gedung Filateli Jakarta perlu diselamatkan
Senin, 25 Maret 2024 7:13 Wib
Harmony Day di sekolah Australia kenalkan Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 16:01 Wib
Perkuat landasan budaya masyarakat Indonesia, dakwah kultural
Jumat, 22 Maret 2024 8:07 Wib
Lindungi Cagar Budaya Benteng Martello, pembangunan pemecah ombak
Kamis, 21 Maret 2024 16:02 Wib