Pemkab Gunung Kidul segera mencairkan insentif tenaga kesehatan

id Gunung Kidul,insentif nakes

Pemkab Gunung Kidul segera mencairkan insentif tenaga kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam waktu dekat segera mencairkan insentif operasional tenaga kesehatan yang bekerja keras untuk mengatasi pencegahan penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan anggaran insentif untuk operasional tenaga kesehatan (nakes) dari pemerintah pusat sudah turun beberapa waktu lalu.



"Saat ini, kami melakukan koordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) bersama seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada terkait proses pencairannya," kata Dewi.

Ia mengakui anggaran insentif dari pusat yang turun hanya 60 persen, sehingga setiap fasilitas kesehatan harus mengatur ulang besaran anggaran yang dibutuhkan. Hal ini mengingat kebutuhan anggaran setiap faskes berbeda-beda.

"Kami sudah sangat bersyukur ada anggaran insentif tenaga kesehatan dari pemerintah pusat. Hanya saja, kami harus menghitung ulang kebutuhan setiap faskes, sehingga anggaran dapat terealisasi dengan baik dan sesuai kebutuhan," katanya.

Lebih lanjut, Dewi mengatakan saat ini pihaknya bersama Satgas Penanganan COVID-19 di Gunung Kidul bekerja keras untuk mencegah penyebaran COVID-19. Ia berharap supaya pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 segera sembuh dan tidak ada penambahan pasien COVID-19 baru.



"Kami berharap insentif dari pusat ini segera didistribusikan ke tiap faskes begitu koordinasi rampung. Sehingga, ini juga menjadi penyemangat kinerja mereka," harapnya.

Sementara itu, Kabid Anggaran BKAD Gunung Kidul Astuti Rahayu membenarkan bahwa insentif akan turun dari pusat ke daerah secara bertahap. "Saat ini sudah 60 persen yang turun. Kalau sudah cair 40 persen kekurangannya akan ditransfer lagi," kata Astuti.