Yogyakarta bentuk satgas percepatan Kota Layak Anak tingkat utama

id kota layak anak,satgas,yogyakarta

Yogyakarta bentuk satgas percepatan Kota Layak Anak tingkat utama

Pengukuhan Forum Anak Kota Yogyakarta oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat puncak peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kota Yogyakarta, Kamis (13/8) yang dilakukan melalui video conference. (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Keinginan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mempercepat realisasi pencapaian predikat sebagai Kota Layak Anak tingkat utama akan dilakukan dengan membentuk satuan tugas sehingga berbagai kendala yang selama ini dihadapi bisa segera dituntaskan.

“Kami belajar dari pandemi COVID-19 yaitu membentuk gugus tugas atau satuan tugas sehingga bisa melakukan penanganan lebih cepat. Hal ini tentu saja berlaku dengan upaya pemerintah meraih predikat Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak kategori utama, yaitu membentuk satgas Kota Layak Anak (KLA),” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat puncak peringatan Hari Anak Nasional di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, salah satu kendala dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak kategori utama adalah masih rendahnya keterlibatan korporasi dalam upaya pencapaian target tersebut, misalnya di pusat perbelanjaan.

Nantinya, lanjut Heroe, satuan tugas tersebut akan lebih gencar melakukan pendekatan ke korporasi atau pelaku usaha agar memberikan dukungan lebih besar dalam upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak kategori Utama.

Saat ini, Yogyakarta baru menyandang predikat sebagai Kota Layak Anak kategori Nindya, atau berada tepat satu tingkat di bawah kategori utama.

“Nantinya, pelaku usaha tersebut diajak untuk memperhatikan agar tempat usaha yang mereka kelola juga ramah anak. Misalnya di mall atau restoran dengan menyediakan fasilitas pendukung yang ramah anak,” katanya.

Heroe menyebut, para pelaku usaha tersebut dimungkinkan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah daerah mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak.

“Makanya, perlu diajak supaya mereka pun tahu. Saya yakin, pelaku usaha tidak keberatan karena dengan predikat sebagai tempat yang layak anak, maka orang tua atau keluarga akan merasa lebih nyaman saat mengajak anaknya ke tempat tersebut,” katanya.

Jika Kota Yogyakarta berhasil meraih predikat sebagai Kota Layak Anak tingkat Utama, maka kota tersebut akan menjadi kota pertama di Indonesia yang meraih predikat tertinggi di luar jalur sebagai kota “pilot project”.

“Sayangnya, tahun ini tidak ada penilaian untuk penghargaan Kota Layak Anak (KLA),” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta Fatma Rosiyati mengatakan, belum memiliki pedoman terkait pusat perbelanjaan yang ramah anak.

“Tetapi, kami sudah memiliki pedoman untuk ruang bermain ramah anak. Saya kira, ada beberapa standar dalam pedoman itu yang bisa diterapkan,” katanya.

Beberapa indikator yang perlu dipenuhi di antaranya adalah peralatan yang digunakan tidak bersudut tajam, tidak ada permainan yang digantung dan melakukan pemeliharaan secara rutin.

Dalam peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kota Yogyakarta juga dikukuhkan Forum Anak Kota Yogyakarta serta diresmikannya dua pusat informasi sahabat anak, masing-masing berada di Perpustakaan Alternatif Yogyakarta (Pevita) dan di Taman Pintar.

Di Pevita, pusat informasi tersebut diwujudkan dalam layanan konsultasi literasi yaitu pustakawan yang siap membantu dan mendampingi anak mengakses bahan bacaan sesuai kebutuhan.

Selain itu, ada pula layanan cerita, layanan pendamping belajar, arena bermain, dan koleksi buku anak.

Sedangkan di Taman Pintar, diwujudkan dalam bentuk podcast cerita anak yang bisa diakses melalui salah satu layanan musik digital Spotify.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024