Bantul mengusulkan 26 ribu UMKM dapat bantuan modal usaha

id Dinas Koperasi Bantul,umkm

Bantul mengusulkan 26 ribu UMKM dapat bantuan modal usaha

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan sebanyak 26 ribu pelaku UMKM dari daerah ini untuk mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp2,4 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM.

"Kami sudah mengirim data ke Kementerian Koperasi dan UKM lewat Dinas Koperasi dan UKM DIY sebanyak 26 ribu orang, itu hasil dari cleansing (pembersihan) yang kami kirim awalnya sekitar 40-an ribu, jadi tinggal 26 ribu orang," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Senin.

Meski demikian, kata dia, data pelaku UMKM yang dikirimkan ke pemerintah pusat tersebut ada kemungkinan tidak semua mendapatkan bantuan langsung tunai sebagai upaya pemerintah menstimulus pelaku UMKM karena dalam empat bulan terakhir ini mengalami goncangan karena dampak COVID-19.

"Nanti yang 26 ribu UMKM tidak semua dapat, karena kan ada beberapa syarat antara lain yang tidak punya pinjaman setelah ada pengecekan dari BI (Bank Indonesia), kemudian mereka yang ada tabungan kurang dari Rp2 juta, yang itu dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," katanya.


Dia mengatakan, secara kewenangan instansinya hanya memfasilitasi para pelaku UKM dan UMKM di Bantul untuk mendapatkan bantuan program pemerintah pusat itu berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan sebelumnya.

"Jadi 26 ribu orang itu yang sudah masuk didata kami, kami itu sudah melakukan pendataan mulai 2019, kami punya data sekitar 49 ribu UMKM yang kemudian kita kirim ke DIY, di-cleansing tinggal 40 ribu, di-cleansing lagi karena untuk kepentingan ini (bantuan modal) menjadi 26 ribu," katanya.


Dia juga mengatakan, dari data 26 ribu pelaku UMKM itu masih dimungkinkan ada persoalan yang menjadikan tidak memenuhi kriteria penerima, meski begitu pihaknya tidak mengetahui kepastiannya.

"Masih mungkin ada permasalahan di-cleansing, kita tidak tahu. Kalau menurut informasi, itu jatah untuk 12 juta se-Indonesia, mudah-mudahan yang 26 ribu sudah diverifikasi, tapi nanti masuknya berapa kita tinggal nunggu, kita usulkan dan yang menentukan sana," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024