Persahabatan anjing dan manusia pada film "June dan Kopi"

id june dan kopi,noviandra santosa

Persahabatan anjing dan manusia pada film "June dan Kopi"

Poster film "June dan Kopi" (HO)

Jakarta (ANTARA) - Perfilman Indonesia semakin semarak dengan kehadiran film mengenai persahabatan antara anjing dan manusia berjudul "June dan Kopi".

Film arahan sutradara Noviandra Santosa yang produksinya telah rampung itu bercerita tentang anjing kampung bernama June dan Kopi yang sudah memiliki rumah.

June adalah anjing jenis Mongrel Street Dog, sementara Kopi adalah anjing Staffordshire Terrier. Kedua ekor anjing yang berperan sebagai Kopi dan June ini memang betul-betul anjing jalanan.

"Saya memilih untuk bercerita tentang anjing jalanan karena biasanya di film, semua anjingnya pure breed. Dan di Indonesia kita memiliki begitu banyak anjing jalanan dan banyak juga anjing yang ditelantarkan. Anjing-anjing yang memainkan karakter June dan Kopi pun adalah anjing dari shelter. Mereka ditemukan di jalanan atau dibuang oleh pemiliknya," kata Noviandra dalam siaran resmi, Rabu.



Ide "June dan Kopi" bermula dari pengalaman Noviandra saat kuliah, saat itu ia sering mengurus banyak hewan dari tempat penampungan. Dia menyadari ada banyak masalah akibat banyak populasi hewan yang tak punya rumah, terutama di Indonesia.

Tokoh Kopi terinspirasi dari anjing pertama yang diadopsi bernama Cody, sementara June terinspirasi dari salah satu anjing adopsinya yang memiliki tiga kaki dan sangat takut kepada laki-laki.

“Saya ingin membuat film yang menyenangkan untuk ditonton semua orang dan berbeda dari film lainnya,” ujarnya.

“Kami tetap harus menulis cerita yang solid. Kami tidak bergantung pada fakta bahwa kami akan membuat film pertama tentang anjing di Indonesia. Kami masih harus menulis cerita yang menarik dan centered with the theme of family yang relatable dengan semua orang."

Film “June dan Kopi” merupakan film panjang kedua dari Noviandra Santosa. Pada 2019, debut penyutradaraan panjang layar lebar dilakukan melalui film “Pintu Merah”.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024