Yogyakarta (ANTARA) - Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Kota Yogyakarta, Bank Jogja kembali menorehkan prestasi dengan memborong tiga penghargaan dari ajang Top BUMD Award 2020, yaitu Top CEO, Top Pembina dan Top BUMD untuk level bintang empat.
“Dengan memborong penghargaan di tiga kategori ini, maka dapat dikatakan bahwa sinergi antara Bank Jogja dan Pemerintah Kota Yogyakarta selaku pemilik modal berjalan dengan baik. Kebijakan korporasi dan pemerintah berjalan beriringan,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Selasa.
Haryadi berharap, penghargaan dari Institut Otonomi Daerah dan Majalah Top Business tersebut terus memicu semangat Bank Jogja untuk meningkatkan kualitas layanan dan konstribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Yogyakarta.
Ia pun berpesan agar Bank Jogja selalu menjaga kinerja keuangan mereka dengan cara menjaga “loan to deposit ratio” (LDR) dan “non performance loan” (NPL).
“Jangan sampai banyak terjadi kredit macet meski kondisi ekonomi saat ini cukup sulit akibat pandemi. Tetapi LDR maupun NPL harus benar-benar dijaga karena bank ini dibutuhkan masyarakat khususnya usaha mikro kecil untuk akses permodalan,” katanya.
Haryadi berharap, Bank Jogja tetap mampu memberikan bantuan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam menghadapi masa pandemi COVID-19.
“Keberpihakan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah tetap harus dilakukan, tetapi aspek kehati-hatian juga harus diutamakan,” katanya.
Selain kinerja keuangan, sejumlah kriteria yang dijadikan parameter dalam penilaian penghargaan tersebut meliputi pengembangan layanan perbankan yang sudah dilakukan dan konstribusi bank terhadap masyarakat.
“Sejak 2015, kami selalu menerima penghargaan dari Top BUMD Award meskipun kategori penghargaan yang kami terima berbeda-beda. Tetapi, untuk tahun ini cukup isimewa karena ada tiga kategori penghargaan yang kami raih,” kata Direktur Utama Bank Jogja Kosim Junaedi.
Kosim menambahkan, masa pandemi COVID-19 memberikan pukulan terhadap perbankan meskipun hingga saat ini Bank Jogja masih mampu menjaga kinerja keuangannya.
“Memang ada beberapa target yang harus disesuaikan seperti target penyaluran kredit UMKM. Semua target direvisi sesuai saran Otoritas Jasa Keuangan,” katanya.
Bank Jogja, lanjut dia, juga memberikan kelonggaran kredit untuk pelaku UMKM yaitu penundaan pembayaran hingga Maret 2021.
“Namun, sudah ada beberapa pelaku usaha yang mulai membayar kewajiban kreditnya karena kegiatan ekonomi sedikit demi sedikit kembali bergerak,” katanya.
