Jaringan pipa asbes PDAM Tirtamarta Yogyakarta akan diganti bertahap

id PDAM Tirtamarta,jaringan pipa asbes, penggantian,yogyakarta

Jaringan pipa asbes PDAM Tirtamarta Yogyakarta akan diganti bertahap

Direktur Utama Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta Majiya (Antara/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Penggantian jaringan pipa asbes milik Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta akan dilakukan secara bertahap sebagai upaya peningkatan kualitas layanan pelanggan sekaligus bagian dari realisasi Rencana Pengamanan Air Minum.

“Jaringan pipa asbes biasanya sudah berusia tua dan mengalami banyak kebocoran sehingga perlu diganti. Selain itu, WHO tidak lagi merekomendasikan pipa asbes untuk jaringan pipa air minum,” kata Direktur Utama Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta Majiya di Yogyakarta, Rabu.

Penggantian pipa asbes sudah dimulai tahun ini yaitu untuk jaringan pipa utama dari simpang empat Wirobrajan hingga Jembatan Sayidan, sepanjang sekitar 2,5 kilometer.

Pipa yang saat ini digunakan untuk mengganti jaringan pipa asbes adalah dari jenis high density polyethylene (HDPE) yang memiliki kekuatan bertahan selama lebih dari 50 tahun.

Menurut Majiya, penggantian jaringan pipa asbes membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dari simpang Wirobrajan hingga Jembatan Sayidan dibutuhkan dana sekitar Rp8 miliar.

Perbaikan jaringan pipa tersebut mampu mengurangi kebocoran sekitar 0,5 persen sehingga saat ini tingkat kebocoran air di jaringan pipa PDAM Tirtamarta turun dari 30 persen menjadi 29,5 persen.

“Meskipun penurunan kebocoran pipa tidak terlalu besar, tetapi pelanggan di sekitar jaringan pipa yang diperbaiki sudah bisa menikmati debit air yang lebih tinggi dari semula empat meter kubik per detik menjadi sembilan meter kubik per detik,” katanya yang juga terus menggencarkan sosialisasi untuk menarik pelanggan baru.

Pada 2021, penggantian pipa asbes akan dilanjutkan dari Jembatan Sayidan hingga depan GL Zoo.

"Persiapan akan segera kami lakukan dengan membuat lebih dari 20 lubang di Jalan Kusumanegara. Tujuannya mengetahui ukuran pipa di ruas jalan tersebut,” katanya.

“Masih banyak jaringan pipa asbes yang perlu diganti, panjangnya bisa lebih dari 20 kilometer,” katanya yang mencontohkan jaringan pipa asbes di antaranya terbentang dari Bedog hingga Wirobrajan, Jalan Magelang hingga Gemawang, Jalan C Simanjuntak hingga Tugu, dan simpang Wirobrajan ke Taman Sari serta dari Wirobrajan ke Patangpuluhan.

Sedangkan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Rudie Kusmayadi mengatakan, perusahaan air minum perlu memiliki Rencana Pengamanan Air Minum sebagai bagian dari manajemen risiko penyediaan air atau sistem air bersih sehingga perusahaan bisa melakukan antisipasi terhadap berbagai kendala yang dihadapi dalam penyediaan air bersih.

“Perusahaan air minum harus mampu menjaga kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan air bersih bagi pelanggan,” katanya yang menaungi 439 perusahaan air minum daerah se-Indonesia.

Dari ratusan perusahaan air minum daerah tersebut, sebanyak 12 di antaranya masuk sebagai percontohan RPAM seperti Malang, Banjarmasin, Salatiga, Payakumbuh, Surabaya, Sidoharjo, Makassar, dan Tangerang.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024