Yogyakarta menyiapkan 1.000 vaksin rabies untuk vaksinasi tahap dua

id vaksinasi rabies,yogyakarta,anjing,kucing

Yogyakarta menyiapkan 1.000 vaksin rabies untuk vaksinasi tahap dua

Ilustrasi - Pemberian vaksinasi rabies gratis untuk hewan peliharaan di Yogyakarta. (HO-Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, pemberian vaksinasi rabies untuk anjing, kucing, dan kera di Kota Yogyakarta dilanjutkan kembali dan disiapkan sekitar 1.000 vaksin untuk memenuhi kebutuhan pada vaksinasi tahap dua tersebut.

“Kami tetap utamakan untuk anjing. Tetapi, masyarakat yang memiliki hewan peliharaan lain seperti kucing bahkan kera tetap bisa mengakses vaksinasi rabies ini,” kata Kepala Bidang Kehewanan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Alladrya di Yogyakarta, Jumat.

Vaksinasi rabies tahap dua tersebut, lanjut dia, adalah kelanjutan dari vaksinasi rabies yang terpaksa ditunda pada Maret akibat pandemi COVID-19. Kegiatan pemberian vaksin rabies pada 2020 sedianya dilakukan pada Maret hingga April, namun terpaksa dihentikan pada pertengahan Maret akibat pandemi.

Seperti pada tahap pertama, kegiatan vaksinasi tersebut juga dilakukan di wilayah atau di kelurahan secara bergantian sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Penyelenggaraan kegiatan di kelurahan tersebut ditujukan untuk memudahkan masyarakat mengakses vaksin karena lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

“Untuk kegiatan tahap dua ini, sudah kami lakukan sejak akhir Agustus. Misalnya di Tegalrejo, Mergangsan dan Mantrijeron. Rata-rata ada 25 hewan yang menjalani vaksinasi per hari. Tetap didominasi kucing,” katanya.

Vaksinasi rabies tahap dua tersebut, lanjut dia, hanya akan diselenggarakan di kelurahan yang belum sempat menyelenggarakan kegiatan vaksinasi pada tahap pertama.

Alladrya pun memastikan bahwa kegiatan vaksinasi rabies tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, yaitu selalu menggunakan masker dan menghindari kerumunan.

Sedangkan untuk hewan yang akan divaksin, lanjut dia, harus dalam kondisi yang sehat, sudah berusia minimal empat bulan, sudah diberi obat cacing maksimal tiga bulan terakhir, tidak sedang hamil untuk betina, dan jika sedang menyusui maka usia anak minimal satu bulan.

“Vaksin bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Tentunya, hal ini akan meringankan, karena vaksin di klinik bisa cukup mahal. Apalagi jika hewan peliharaan yang dimiliki cukup banyak,” kata Alladrya yang meminta pemilik rutin melakukan vaksinasi rabies satu tahun sekali.

Sedangkan untuk hewan liar, lanjut Alladrya, akan ditangkap oleh petugas untuk dikarantina selama 14 hari. “Biasanya yang ditangkap adalah anjing. Selama dikarantina, akan dipantau kondisi kesehatannya. Jika tidak menunjukkan gejala rabies, maka hewan akan diberi vaksin,” katanya.

Pada tahun lalu, jumlah total hewan yang memperoleh vaksinasi rabies gratis tercatat sebanyak 590 ekor anjing, 2.601 ekor kucing, dan lima ekor kera.*

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024