Yogyakarta (ANTARA) - Tokoh pemuda Papua Methodius Kossay mendukung langkah pemerintah terkait otonomi khusus (otsus) di Papua dan siap memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kami siap memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya masyarakat Papua terkait dampak positif dengan adanya otsus di Papua," katanya pada webinar bertema "Otsus dan Peluang Generasi Milenial Papua", Kamis.
Ia mengatakan pembangunan di Papua terhambat oleh permasalahan transparansi alokasi dana otsus serta kelemahan sektor pendidikan dan kesehatan di Papua.
"Banyak pihak termasuk dari luar negeri melihat bahwa otsus adalah langkah yang baik dan ikut mendukung serta diharapkan dapat menjamin eksistensi Orang Papua dan kulturnya. Namun, sebagai sebuah kebijakan harus ada kritik dan dialog," katanya.
Ketua Gugus Papua Universitas Gadjah Mada (UGM) Bambang Purwoko mengatakan orang Papua relatif kurang bisa bersaing dengan orang luar Papua bukan karena SDM-nya yang lemah, namun prosesnya yang membuat lemah.
Menurut dia, dari daerah Papua sendiri faktor yang membuat SDM lemah adalah kesehatan yang rendah dan gizi yang buruk yang akhirnya membuat seseorang sulit untuk menyerap informasi dan pendidikan.
"Untuk kekurangan otsus sebaiknya perlu dikaji atau diperbaiki dan jangan serta merta ditolak," katanya.
Bambang menilai penting adanya dialog untuk mengkaji dan mengkritisi otsus sehingga bisa memberikan kontribusi.
"Penting adanya dialog serta bagaimana membuktikan bahwa milenial mampu ikut serta dalam mengelola otsus lebih baik," katanya.
Webinar diselenggarakan Noken Solutions dan dipandu Elna Febi Astuti.
Tokoh pemuda Papua dukung langkah pemerintah terkait otsus
Ketua Gugus Papua UGM Bambang Purwoko (HO-Ist)
