Pemda DIY memperketat pengawasan pemudik dari DKI Jakarta

id Satpol PP,Satlinmas,DIY,Pemudik,PSBB

Pemda DIY memperketat pengawasan pemudik dari DKI Jakarta

Petugas memberhentikan pengguna jalan yang tidak mengenakan masker saat razia masker di Pasar Karanggan Yogyakarta, Selasa (4/8/2020). Razia yang dilakukan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, Polisi, dan TNI Daerah Istimewa Yogyakarta itu guna mengedukasi masyarakat tentang pentingya penggunaan masker menyusul banyaknya khasus OTG COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.) (.)

Yogyakarta (ANTARA) - Personel Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta (Satpol PP DIY) bersama Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di lima kabupaten/kota memperketat pengawasan kedisiplinan setiap pemudik dari DKI Jakarta untuk mematuhi aturan isolasi mandiri 14 hari.

"Seluruh anggota Satlinmas kami minta melakukan pengawasan setiap pendatang atau pemudik ketika dia melakukan isolasi mandiri," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad saat dihubungi di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Noviar, pengetatan pengawasan itu sesuai dengan instruksi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY mengantisipasi lonjakan pemudik menyusul kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Ia mengatakan personel linmas bersama Babinsa dan Babinkamtibmas di seluruh desa akan memastikan setiap pemudik yang datang dari luar daerah, khususnya dari DKI Jakarta betul-betul melakukan isolasi mandiri hingga 14 hari untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Setiap pendatang ketika dia melakukan isolasi mandiri harus betul-betul diam di rumah, tidak boleh keluar-keluar," kata dia.

Apabila ketentuan itu dilanggar, menurut dia, petugas akan memberikan sanksi sosial hingga denda sesuai dengan peraturan bupati (Perbup) maupun peraturan walikota (Perwal) di lima kabupaten/kota.

"Terkait hal ini kami telah menginstruksikan seluruh linmas untuk mengawasi sejak Sabtu (12/9) hingga waktu yang belum ditentukan," kata dia.

Oleh sebab itu, ia meminta seluruh warga DIY bekerja sama melaporkan setiap adanya pemudik yang datang di lingkungan masing-masing kepada pengurus RT setempat.

"Segera lapor keluarganya yang mudik ke Ketua RT nanti RT yang memerintahkan untuk isolasi mandiri dan linmas akan mengawal," kata dia.

Noviar berharap masyarakat menjadi garda terdepan pencegahan COVID-19, termasuk melaporkan setiap kerumunan yang berpotensi melanggar penerapan protokol kesehatan melalui Hotline Satpol PP 0274-5021060.

Sementara itu, untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) menyatakan tidak akan memberlakukan penyekatan kendaraan pribadi maupun transportasi umum di perbatasan wilayah.

"Untuk penyekatan di perbatasan tidak lagi efektif dan cenderung kontraproduktif terhadap aspek sosial-ekonomi," kata Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Dishub DIY Lazuardi.

Meski demikian, menurut dia, patroli pengawasan kelengkapan protokol kesehatan pengendara akan diintensifkan di seluruh kawasan destinasi wisata.

"Setiap pelanggaran protokol kesehatan, pelanggaran SOP armada, dan pelanggaran kelaikan kendaraan akan kami tindak dengan opsi tilang, peringatan, dan teguran. Untuk kendaraan dari zona merah harus bisa menunjukkan surat hasil rapid test dan kalau tidak bisa ya mohon maaf kami minta putar balik," kata Lazuardi.

Manajemen Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) hingga Minggu (13/9), tidak mencatat lonjakan penumpang menjelang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin (14/9).

Jumlah penumpang yang datang dan berangkat di YIA pada Minggu (13/9) tercatat kurang lebih 4.000 orang. Jumlah itu masih tergolong normal setiap akhir pekan. "Hari ini ramai tetapi biasa, jumlahnya normal setiap weekend," kata Airport Operation and Services Senior Manager PT Angkasa Pura I Nyoman Nur Rochim.

Pemda DIY mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu pada Minggu (13/9) bertambah 49 sehingga total menjadi 1.836 kasus. Sebanyak 1.332 orang dinyatakan sembuh dan 52 orang meninggal.