Yogyakarta menyinkronkan penataan pedestrian Sudirman dan simpang Tugu

id simpang tugu, pedestrian Jalan Sudirman,penataan

Yogyakarta menyinkronkan penataan pedestrian Sudirman dan simpang Tugu

Sejumlah pekerja melakukan persiapan untuk pekerjaan penataan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, Kamis (17/9/2020). (Antara/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemenang lelang untuk dua pekerjaan fisik yang dikerjakan di lokasi yang bersebelahan, yaitu revitalisasi pedestrian Jalan Sudirman dan penataan simpang Tugu Yogyakarta diminta melakukan sinkronisasi pekerjaan.

“Sinkronisasi ini sangat diperlukan, salah satunya untuk kebutuhan manajemen lalu lintas. Apalagi arus lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan cukup padat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, pekerjaan penataan simpang Tugu dengan revitalisasi pedestrian Jalan Sudirman Yogyakarta sebenarnya adalah satu kesatuan, namun kemudian dibagi dalam dua paket pekerjaan dan pemenang untuk masing-masing paket pekerjaan berasal dari perusahaan yang berbeda.

Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antar kedua pemenang lelang supaya pekerjaan bisa dilakukan saling beriringan karena selama pekerjaan berlangsung, tidak akan dilakukan penutupan jalan.

Penataan simpang Tugu sudah berjalan lebih dulu karena proses lelang berakhir lebih cepat, sedangkan kontrak untuk revitalisasi pedestrian Jalan Sudirman baru bisa dilakukan pekan ini namun persiapan terus dipercepat supaya pekerjaan bisa dimulai tepat waktu.

Kedua pekerjaan yang dibiayai dengan dana keistimewaan tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada 23 Desember.

Penataan kawasan simpang Tugu dilakukan untuk meningkatkan estetika kawasan sumbu filosifis tersebut sehingga nantinya tidak akan ada lagi kabel udara yang menghiasai kawasan tersebut.

Pekerjaan dilakukan dalam radius 100 meter dari Tugu yang menjadi ikon Yogyakarta. Kabel listrik dan fiber optik akan ditanam di dalam tanah.

Sedangkan revitalisasi pedestrian Jalan Sudirman dari barat Jembatan Gondolayu hingga simpang Tugu merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir.

Konsep penataan pedestrian di penggal jalan tersebut akan menggabungkan konsep penataan kawasan cagar budaya dan kawasan sumbu filosofis.

“Di sekitar Jembatan Gondolayu, karakter kawasan cagar budaya akan lebih kuat dan semakin mendekati simpang Tugu, maka karakter sumbu filosofi akan lebih kuat,” katanya.

Sementara itu, Camat Jetis Sumargandi mengatakan, sudah melakukan sosialisasi ke berbagai pihak yang akan terdampak pekerjaan tersebut, khususnya pedagang kaki lima karena tidak lagi diperbolehkan berjualan apabila penataan pedestrian selesai dilakukan.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. PKL akan disalurkan ke Pasar Pingit. Tetapi jika pedagang berkeinginan menyewa di tempat lain, tetap diperbolehkan,” katanya.

PKL yang bisa mengakses atau menempati Pasar Pingit diutamakan bagi pedagang yang sudah mengantongi izin. “Tentunya akan disesuaikan dengan daya tampung pasar,” katanya.

Di penggal Jalan Sudirman tersebut tercatat 26 PKL. Jika masih memungkinkan untuk berjualan, maka PKL diizinkan berjualan selama proses pekerjaan berlangsung. Tetapi begitu pekerjaan selesai, maka PKL tidak lagi diizinkan berjualan di pedestrian tersebut.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024