Bantul berencana aktifkan KUD bantu persoalan petani

id Bupati Bantul

Bantul berencana aktifkan KUD bantu persoalan petani

Petani bawang merah di Bantul, DIY menunjukkan hasil panen. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana mengaktifkan kembali koperasi unit desa (KUD) yang sebelumnya bubar, guna membantu persoalan ataupun kendala yang dihadapi para petani.

"Rencana saya mau hidupkan lagi KUD, koperasi unit desa, jadi dulu sejak saya SD sampai sekarang itu ada, tapi rupanya (KUD) bubar, mau saya hidupkan lagi, untuk membantu pemda pemasalahan apa yang dialami petani," kata Bupati Bantul Suharsono di Bantul, DIY, Senin.

Menurut dia, rencana menghidupkan kembali kelembagaan petani di tingkat desa tersebut sebagai upaya menindaklanjuti adanya persoalan petani salah satunya kelompok tani di Desa Tirtohargo Kretek yang kekurangan pupuk ponska untuk kebutuhan tanaman bawang merah.

Dengan demikian, kata dia, persoalan yang dialami para petani bisa disampaikan dan ditampung di KUD tersebut yang kemudian diteruskan ke pemerintah daerah jika membutuhkan dukungan anggaran dan fasilitasi dari instansi terkait.

"Jadi kita tinggal menanyakan ke KUD atau KUD yang sampaikan ke kita, dari petani tidak perlu langsung ke saya, jadi KUD yang ada itu rencana mau tak hidupkan lagi, agar persoalan seperti masalah pupuk dan apa saja untuk modal atau menghidupi para petani kita pikirkan," katanya.

Bupati mengatakan pemerintah daerah akan terus berupaya memajukan sektor pertanian di Bantul dengan mengoptimalkan potensi lahan, memberdayakan petani, sehingga harapannya persoalan yang dihadapi petani yang dapat menjadi hambatan budidaya pertanian segera disampaikan ke pemkab.

"Para petani apa yang jadi permasalahan sampaikan ke saya, akan saya tindak lanjuti, saya bantu. Saya sebagai kepala daerah bertanggung jawab di sektor pertanian, saya mintakan bantuan ke pusat seperti dalam waktu dekat ini akan menerima bantuan 500 alat pertanian," katanya.

Wakil Ketua Gapoktan Desa Tirtohargo Kretek Subowo sebelumnya mengatakan, guna mempertahankan luasan lahan dan produksi bawang merah, para petani mengharapkan alokasi pupuk terutama ponska ditambah, dan pengaliran air irigasi ke lahan pertanian yang terletak di selatan Bantul ini terus berlanjut.

"Bukan kita kesulitan pupuk, namun karena petani bawang membutuhkan pupuk yang banyak bagaimana wilayah lain kalau bisa dimasukkan sini, terutama ponska, kalau pupuk urea kita tidak butuh, dan kita punya tuntutan agar air tidak dihentikan," katanya.