Kemarau 2020 tidak pengaruhi kegiatan pertanian di Bantul

id Pertanian Bantul

Kemarau 2020 tidak pengaruhi kegiatan pertanian di Bantul

Lahan pertanian di Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa musim kemarau yang berlangsung pada 2020 tidak mempengaruhi kegiatan budi daya tanaman pertanian daerah ini, sehingga petani masih bisa menikmati hasil panen.

"Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) untuk Yogyakarta ini kan musimnya musim kemarau basah, lembab udaranya sehingga pertanian tetap jalan, tidak terpengaruh," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Yus Warseno di Bantul, Jumat.

Menurut dia, pada musim kemarau tahun ini tidak berdampak pada kekurangan air irigasi pertanian, karena meski diakui debit air di saluran irigasi berkurang namun masih mencukupi kebutuhan tanam hingga masuk musim hujan mendatang.

"Tidak rawan kekeringan, tapi tahun depan belum tentu karena kalau kondisi di 2020 hasil dari BMKG tidak masalah untuk pertanian, dan di wilayah Yogyakarta ini tidak ada tanah yang benar-benar kering, sehingga petani tetap menanam," katanya.

Tanaman pangan yang ditanam saat ini ada padi, palawija seperti jagung dan kedelai, kemudian tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang merah, namun menurut dia, jenis tanaman itu ditanam pada lahan yang menyesuaikan dengan ketersediaan air irigasi.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bantul Imawan Ekohandrianto mengatakan, sejauh ini belum ada laporan lahan pertanian yang kekurangan irigasi karena kemarau, sehingga harapannya target luas tanam pada tahun 2020 dapat tercapai.

"Tidak ada (kekeringan), irigasi masih cukup, dan petani kita masih terus (tanam) kita ada target untuk menanam padi jagung kedelai, termasuk cabai dan bawang merah yang merupakan komoditas strategis," katanya.

Dia menjelaskan, hanya saja lahan pertanian khususnya padi di sisi selatan Bantul yang terpengaruh karena ada perbaikan saluran irigasi dari Dam Kamijoro, namun harapannya setelah pekerjaan selesai aliran ke saluran irigasi pertanian kembali normal.

"Memang ada pematian saluran irigasi dari Dam Kamijoro itu karena ada kegiatan perbaikan saluran di daerah Pajangan, sehingga mempengaruhi irigasi di daerah oncoran selatan, tapi Insya Allah mudah-mudahan Oktober selesai," katanya.