Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mendukung upaya pemulihan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan mendorong aktivitas berjalan namun harus dibarengi dengan disiplin penerapan protokol kesehatan ketat.
"Kami mendorong agar kegiatan-kegiatan perekonomian masyarakat dapat berjalan dan bergerak. Namun masyarakat juga wajib patuh dan disiplin protokol kesehatan COVID-19 karena kasus penyebaran virus Corona di Sleman masih tinggi," kata Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat maka penyebaran COVID-19 dapat dicegah dan aktivitas ekonomi masyarakat juga berjalan.
"Kita tidak tahu sampai kapan pandemi COVID-19 ini, namun masyarakat harus bangkit, berani keluar untuk beraktivitas, terutama dalam kegiatan perekonomian," katanya.
Ia mengatakan, dengan penerapan protokol kesehatan maka aktivitas ekonomi dapat berjalan beriringan.
"Yang terpenting adalah kita memiliki tanggung jawab bersama, saling menjaga dan saling mendukung, agar pandemi ini dapat dihadapi bersama dan perekonomian masyarakat segera pulih," katanya.
Harda mengatakan, untuk mendukung upaya ini Pemkab Sleman melalui Satpol PP Sleman dan bekerja sama dengan TNI-Polri terus giat melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan di masyarakat.
"Penegakan disiplin ini menyasar titik-titik yang rawan pelanggaran protokol kesehatan, baik itu di pusat perekonomian masyarakat seperti pasar tradisional, toko modern, objek wisata maupun titik-titik yang banyak didatangi masyarakat," katanya.
Perkembangan kasus penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari terakhir memnag menunjukkan peningkatan yang drastis, dimana setiap hari terdapat penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di atas angka 20 orang.
"Dalam beberapa hari memang terjadi lonjakan jumlah kasus positif COVID-19, rata-rata di atas 20 orang kasus. Tertinggi dalam satu hari tercatat penambahan hingga 45 kasus pada akhir September," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi.
Menurut dia, dari hasil penelusuran tambahan jumlah kasus tersebut diantaranya tracing lembaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
"Ada dua lembaga pendidikan di Sleman yang terjadi penyebaran COVID-19, namun pihak pengelola cukup kooperatif dan langsung kami lakukan penelusuran dan penanganan lebih lanjut," katanya.
Berita Lainnya
Pemkab Sleman lakukan tera ulang timbangan zakat di masjid-masjid
Kamis, 28 Maret 2024 14:05 Wib
Sleman gandeng pelaku UMKM gelar Pasar Takjil Kaliurang #3
Kamis, 28 Maret 2024 12:05 Wib
Kelompok Tani Sleman lestarikan tradisi "wiwitan" jelang panen
Rabu, 27 Maret 2024 22:34 Wib
Pemkab Sleman menyerahkan 20 kendaraan operasional PLKB
Rabu, 27 Maret 2024 20:23 Wib
Bupati Sleman sebut setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap keadilan
Rabu, 27 Maret 2024 18:28 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Sleman memberikan subsidi untuk beras dan telur
Senin, 25 Maret 2024 18:19 Wib
Sleman mengikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Senin, 25 Maret 2024 13:08 Wib