Bantul (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengedukasi para kelompok tani di daerah ini agar menjual hasil panen cabai dengan sistem lelang guna menaikkan nilai jual kepada pedagang besar.
"Kami selalu edukasi penjualan hasil panen dengan sistem lelang, kerena justru dengan sistem lelang itu harganya naik terus," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Yus Warseno di Bantul, Minggu.
Menurut dia, edukasi penjualan hasil panen dengan sistem lelang sudah dilakukan di sejumlah kelompok tani, seperti di wilayah Kecamatan Sanden yang merupakan sentra budidaya cabai belum lama ini, dan akan terus didorong di daerah lain.
"Dan sekarang ini lagi panen raya cabai di Bantul, seperti di Nawungan Selopamioro kemarin itu panen cabai dengan lelang terbuka dan itu tidak ada pengaruh terhadap tekanan antara para pedagang, jadi ini 'fair'," katanya.
Dia mengatakan dengan penjualan panen cabai dengan sistem lelang tersebut maka harga cabai dari tingkat petani saat ini rata-rata diatas Rp20 ribu per kilogram, sehingga para petani dapat menikmati hasil panen komoditas hortikultura itu dengan harga tinggi.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Imawan Ekohandrianto mengatakan, harga jual cabai panen petani saat ini tinggi karena pengaruh dari sistem penjualan lelang dengan fasilitasi pemerintah daerah setempat.
"Harga cabai tinggi, karena faktor sistem lelang, jadi sekarang itu ada sistem lelang memengaruhi persaingan antar pedagang, sehingga untuk memperoleh barang dia harus pasang harga yang lebih tinggi, kalau tidak tidak dapat barang," katanya.
Dia menjelaskan, selain itu harga cabai tinggi karena faktor persediaan komoditas strategis tersebut yang semakin berkurang seiring permintaan pasar.
"Itu juga faktor suplai yang mungkin menurun, dan yang tinggi harganya itu cabai besar, harganya diatas Rp20 ribu per kilogram, kalau yang cabai rawit masih di bawah Rp20 ribu per kilogram," katanya.
Sementara itu, dia mengatakan, dari data yang dihimpun instansinya, hingga Agustus 2020 luasan panen tanaman cabai besar seluas 338 hektare dengan produksi 5.483 ton, kemudian cabai rawit luas panen 119 hektare dengan produksi 614 ton.
Berita Lainnya
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib