Sleman memprioritaskan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 kategori rentan

id Ruang isolasi RS,Gugus tugas Sleman,COVID-19,Kabupaten Sleman,Pasien rentan

Sleman memprioritaskan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 kategori rentan

Ilustrasi - Petugas medis memasang alat bantu pernapasan pada pasien dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Sleman (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memprioritaskan ruang isolasi di rumah sakit bagi pasien COVID-19 kategori rentan, seperti lanjut usia, ibu hamil, balita, serta pasien dengan penyakit penyerta.

"Pasien kasus konfirmasi positif bumil dan balita maupun yang tidak bisa mandiri dan berkebutuhan khusus semua diisolasi di rumah sakit," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Senin.

Dia menjelaskan untuk pasien ansimtomatik atau yang tanpa gejala dilakukan isolasi di fasilitas kesehatan (faskes) darurat Asrama Haji Sleman atau isolasi mandiri.

"Di faskes darurat Asrama Haji Sleman, terdapat ruang isolasi yang memadai, selain itu juga terdapat faskes darurat di Rusun Gemawang," katanya.

Ia mengatakan dalam dua hari terakhir di Sleman terdapat peningkatan signifikan jumlah kasus pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dinyatakan sembuh.

"Pada Minggu, 4 Oktober terdapat sebanyak 56 kasus pasien sembuh, sedangkan pada hari ini terjadi lagi peningkatan pasien sembuh yakni sebanyak 68 pasien yang dinyatakan sembuh," katanya.

Shavitri mengatakan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin ini terdapat tambahan jumlah kasus sebanyak 21 kasus, sementara pada Minggu (4/10) terdapat tambahan tujuh kasus positif.

"Sedangkan secara total kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman hingga Minggu, 4 Oktober tercatat jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.268 kasus, pasien sembuh sebanyak 858 kasus dan pasien positif COVID-19 meninggal sebanyak 23 orang," katanya.

Kasus suspek hingga Minggu (4/10) terdapat 3.683 orang dan suspek meninggal 36 orang.

"Sementara untuk 'screening' sudah dilakukan sebanyak 30.321 orang," katanya.

Ia mengatakan kasus COVID-19 di Sleman dalam sepekan terakhir menunjukkan tambahan yang cukup tinggi, rata-rata di atas angka 20 hingga 45 kasus per hari, dan mulai menunjukkan angka menurun dalam dua hari terakhir.

"Dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 ini, Pemkab Sleman terus gencar melakukan sosialisasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan COVID-19. Kasus positif COVID-19 di Sleman memang lebih tinggi dari daerah lain di DIY, ini dimungkinkan karena jumlah penduduk di Sleman juga terbesar di DIY," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Sutarmi
COPYRIGHT © ANTARA 2024