Bantul (ANTARA) - Pasien konfirmasi positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam bertambah 10 orang sehingga total kasus terinfeksi virus corona baru tersebut per Sabtu (10/10) sebanyak 776 orang.
"Informasi hari ini ada penambahan pasien positif COVID-19 berjumlah 10 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan resmi di Bantul, Sabtu malam.
Menurut dia, 10 orang pasien positif COVID-19 tersebut berasal dari Kecamatan Sewon tiga orang, kemudian Kecamatan Jetis dua orang, dan Kecamatan Kasihan satu orang, serta Kecamatan Banguntapan empat orang.
Selain kasus positif, Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul juga menginformasikan adanya pasien yang sembuh dari COVID-19 berjumlah dua orang dari Kecamatan Pajangan dan Pundong.
Berdasarkan data pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul menyebutkan total kasus positif secara akumulasi hingga Sabtu (10/10) berjumlah 776 orang, dengan angka kesembuhan 664 orang, sementara kasus positif meninggal berjumlah 22 orang.
Dengan demikian, pasien positif COVID-19 domisili Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan berjumlah 90 orang, dengan terbanyak ada di Kecamatan Kasihan 19 orang, dan dari Kecamatan Sewon 17 orang dan dari Banguntapan 16 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, tes swab massal untuk penegakan diagnosa COVID-19 terhadap masyarakat yang rentan terpapar virus corona hingga kini sudah menyasar sekitar 8.000 orang, atau masih kurang dari satu persen dari penduduk Bantul.
Dia mengatakan, satu persen dari jumlah penduduk Bantul yang hampir satu juta jiwa adalah 10 ribu orang, sehingga angka tersebut merupakan target dari pelaksanaan tes akurat deteksi corona yang diupayakan Pemkab melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul.
"Pak Pjs (Penjabat sementara) Bupati konsern sekali dengan ini, mudah-mudahan sampai akhir tahun target itu selesai. Sehingga kalau targetnya sudah tercapai, kita bisa sampaikan kalau kasus sudah turun, atau naik, atau sudah landai, kalau belum tercapai kita belum bisa omong," katanya.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib