Satgas meluncurkan buku pedoman perubahan perilaku tingkatkan disiplin

id Satgas COVID-19, Buku Pedoman, Perubahan Perilaku, Penanganan COVID-19

Satgas meluncurkan buku pedoman perubahan perilaku tingkatkan disiplin

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi berbicara dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (16/10/2020). (ANTARA/Katriana)

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meluncurkan buku pedoman perubahan perilaku penanganan COVID-19 yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.

"Kami berpikir bahwa persepsi perubahan perilaku ini harus sama, terutama antarpengambil kebijakan. Oleh karena itu, setelah strategi disusun dengan baik, kita sudah jelas apa itu perubahan perilaku yang kita inginkan, maka kami berkesimpulan kami perlu menyusun buku pedoman perubahan perilaku," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) selama 7-14 September 2020, masih ada 17 persen responden yang yakin atau sangat yakin dirinya tidak akan tertular COVID-19.

Hal itu, katanya, dapat menyebabkan pengabaian terhadap protokol kesehatan yang diperlukan untuk mencegah COVID-19, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Sementara itu, persepsi setiap individu tentang perubahan perilaku berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan sebuah buku pedoman yang menjelaskan dengan tegas definisi perubahan perilaku yang diperlukan untuk mencegah penularan wabah COVID-19.

Untuk itu, Satgas COVID-19 bersepakat untuk menyusun buku pedoman yang dapat diterapkan oleh seluruh masyarakat yang berisi cara-cara untuk terhindar dari paparan COVID-19.

"Di dalam buku ini kami menjelaskan apa perubahan perilaku yang diharapkan, kenapa perubahan perilaku itu diharapkan. Apa dampaknya kalau perubahan perilaku itu terjadi. Lalu kemudian apa prasyarat terjadinya perubahan perilaku dan seterusnya," kata dia.



Perubahan perilaku yang diharapkan, kata dia, adalah kepatuhan total terhadap protokol kesehatan. Menurut dia, disiplin menerapkan protokol 3M adalah vaksin terbaik yang ada saat ini untuk mencegah penularan COVID-19.



Dalam buku pedoman itu, masyarakat diajak untuk mengenali diri sendiri, mengenali musuh bagi kesehatan, dan perlunya menjalankan tiga kewajiban, yaitu wajib menjaga iman, aman dan imun.



"Iman tentunya sesuai agama dan kepercayaan. Aman itu adalah melaksanakan 3 M protokol kesehatan. Imun itu bagaimana menjaga imunitas tubuh kita, dengan tidak panik, hati gembira, makan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga dan dan seterusnya," demikian kata Sonny Harry.

#satgascovid19 #cucitangan #jagajarak
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024