DPRD Jateng mengajukan perpanjangan jalan tol Solo-Yogyakarta

id tol solo-yogyakarta ,legislator jateng

DPRD Jateng mengajukan perpanjangan jalan tol Solo-Yogyakarta

Petugas Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Klaten melakukan inventarisasi benda cagar budaya batu yoni di lahan pertanian Keprabon, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Senin (10/8/2020). Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Klaten berencana akan mengevakuasi benda cagar budaya yang masuk pada wilayah tanah pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta sebagai upaya penyelamatan benda bersejarah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.

Semarang (ANTARA) -
Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah mengajukan perpanjangan ruas jalan tol Solo-Yogyakarta ke pemerintah pusat hingga melewati Bandara Internasional Yogyakarta guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di dua provinsi itu.

"Mengingat kepentingan strategis untuk menghubungkan tiga bandara internasional, serta membangun infrastruktur transportasi yang menerus, saat ini diajukan penambahan panjang jalan tol, prosesnya tinggal menunggu perubahan Perpres yang saat ini sudah sampai Kementerian Sekretaris Negara," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso usai melihat persiapan pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta di Semarang, Minggu.

Dalam dokumen Perpres Nomor 58 tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional awalnya tercantum hanya sepanjang 40,5 kilometer saat ini diajukan diperpanjang menjadi 97 kilometer, sampai melewati Bandara Internasional Yogyakarta.

Ia menjelaskan proses penentuan lokasi sudah selesai untuk Jawa Tengah dengan keputusan Gubernur Jateng No.590/38 tahun 2020, sedangkan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keputusan Gubenur DIY No.206/KEP/2020.

"Untuk yang Yogyakarta yang semula hanya sampai Sleman, diharapkan dengan adanya revisi panjang tol tersebut segera keluar penentuan lokasi dari Pak Gubernur untuk wilayah Bantul dan Kulonprogo, luas lahan di Jawa Tengah yang 4.721.551 meter persegi sedangkan Yogyakarta sementara 1.774.352 meter persegi dari sebesar 4.269.941 meter persegi yang diharapkan," ujarnya.

Ke depan, proyek ini akan terbagi menjadi tiga seksi yakni Seksi 1 ruas Kartosuro-Purwomartani sepanjang 42,37 km, Seksi 2 ruas Purwomartani-Gamping 23,42 km, dan Seksi 3 ruas Gamping-Purworejo 30,77 km dengan dilengkapi sembilan pintu tol yakni Kartasura, Karanganom, Klaten, Prambanan, Purwomartani, Gamping, Sentolo, Wates, Kulonprogro, dan Purworejo.

Proyek jalan tol Solo-Yogyakarta sepanjang 96,574 km tersebut akan melewati tujuh kabupaten yakni Karanganyar, Boyolali, Klaten, Sleman, Bantul, Kulonprogro, dengan exit terakhir di perbatasan Purworejo.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, proyek yang menghabiskan Rp26,637 triliun tersebut merupakan kelanjutan pembangunan interkoneksi jalan tol Trans Jawa yang akan diselesaikan sampai dengan tahun 2024.

"Alhamdulillah, jalan tol ini akan segera dilaksanakan, meski namanya jalan tol Solo-Yogya, namun jika dilihat dari rencananya tidak melewati Solo, mulainya dari Colomadu, Karanganyar, sampai di Kulonprogo bahkan akan dilanjutkan sampai Purworejo, semoga berjalan lancar," katanya.

Mengingat pentingnya keberadaan jalan tol Solo-Yogyakarta, Hadi berharap semua proses dan tahapan pembangunan ini tetap melibatkan masyarakat dan tidak ada pihak yang dirugikan, serta tetap mempertimbangkan kondisi lingkungan dan stabilitas pangan.

"Kita tahu lahan yang dilewati sebagian besar adalah kawasan padat penduduk, serta lahan pertanian produktif, jangan sampai masyarakat yang terdampak merasa dirugikan dan mengganggu tata guna air persawahan yang terlewati, keberadaan amdal sangat penting untuk dipatuhi dan juga berharap amdal untuk kawasan DIY juga segera keluar agar semua menjadi lebih tenang," ujarnya.





 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024