Nelayan Gunung Kidul panen ikan layur

id Panen ikan,Pantai Drini,Gunung Kidul

Nelayan Gunung Kidul panen ikan layur

Nelayan menjual hasil tangkapan di TPI Drini. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Nelayan rata-rata menjual ke TPI sebanyak satu kuintal perhari. Belum jenis ikan yang lainnya.
Gunung Kidul (ANTARA) - Nelayan kawasan Pantai Drini di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang panen hasil tangkapan ikan layur dalam beberapa hari terakhir dengan volume lebih dari satu kuintal dalam sekali melaut dengan perahu motor tempel.

Petugas timbang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Drini Budi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan panen ikan jenis layur sejak awal Oktober 2020, dan diperkirakan hingga beberapa hari mendatang.

"Nelayan rata-rata menjual ke TPI sebanyak satu kuintal perhari. Belum jenis ikan yang lainnya," kata Budi.

Baca juga: BPBD Gunung Kidul siapkan TRC menghadapi potensi bencana La Nina

Ia mengatakan hasil tangkapan ikan layu yang sudah dibeli di TPI Drini, langsung dikirim ke Cilacap, Jawa Tengah. Di TPI Drini ada empat pengepul yang membeli ikan khusus layur. Harga layur hitam Rp20 ribu per kilogram, kuning Rp27 ribu per kilogram dan kecil Rp12 ribu per kilogram.

"Kami pernah sehari menerima 3 ton ikan dari nelayan. Ikan ini untuk memenuhi permintaan dalam negeri, dikirim juga ke luar negeri," kata dia.

Budi mengatakan, ada belasan nelayan setiap hari mencari ikan di kawasan pantai selatan Gunung Kidul yang bersandar di Pantai Drini. Untuk beberapa hari terakhir, selain ikan bawal, juga ikan lainnya didapatkan para nelayan.

"Saat musim ikan seperti ini, seluruh nelayan melaut. Hal ini untuk mengantisipasi musim paceklik ikan dengan pendapatan yang minim," katanya.

Baca juga: 16.642 UMKM Gunung Kidul memperoleh Banpres Produktif Usaha Mikro

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan kondisi gelombang dan angin saat ini memang tengah bersahabat. Sehingga nelayan bisa melakukan aktivitas menangkap ikan dengan maksimal. Pihaknya tetap mengimbau kepada nelayan untuk tetap menggunakan pelampung.

"Meski kondisi angin dan gelombang sangat bagus, kami mengimbau kepada nelayan untuk memakai pelampung sebagai alat pelindung diri," katanya.