Gunung Kidul ajak wisatawan patuhi protokol kesehatan

id Protokol kesehatan,Dispar Gunung Kidul

Gunung Kidul ajak wisatawan patuhi protokol kesehatan

Objek wisata pantai di Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Hasil evaluasinya menunjukkan bahwa masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki, terutama menyangkut masalah protokol kesehatan. ...
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di wilayah tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mengantipasi munculkanya klaster penyebaran COVID-19 di sektor wisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukomono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan selama uji coba pembukaan destinasi wisata, pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait dengan penyelenggaraan.

"Hasil evaluasinya menunjukkan bahwa masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki, terutama menyangkut masalah protokol kesehatan. Memang ada yang belum tertib dan ini menjadi catatan kami. Kami berharap semua elemen baik warga lokal maupun pengunjung ikut berpartisipasi dalam menjalankan protokol kesehatan di kawasan wisata,” harap Hary.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di DIY bertambah 75 orang

Ia mengatakan sejauh ini, objek wisata di Gunung Kidul sudah mulai menggeliat kembali, khususnya pada libur akhir pekan dan libur nasional.

"Saat ini kunjungan wisatawan mulai berangsur pulih meski tidak bisa seperti sebelum ada COVID-19, tapi setidaknya sedikit menggerakan roda perekonomian masyarakat di Gunung Kidul," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita mengingatkan kepada pengelola wisata untuk mematuhi adanya pembatasan jumlah pengunjung di setiap destinasi.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta anggarkan Rp400 juta bersihkan pedestrian Malioboro

Menurut dia, di masa pandemi pelaksanaan uji coba wisata diatur dengan aturan yang ketat. Salah satunya harus mematuhi protokol kesehatan dan adanya pembatasan jumlah pengunjung di setiap destinasi.

Indah mengatakan, pembatasan jumlah pengunjung dilakukan untuk memberikan ruang kepada wisatawan sehingga tidak ada kerumuman dan ada jaga jarak sehingga mata rantai penyebaran virus Corona bisa diputus.

"Kami berharap pembatasan jumlah kunjungan bisa dipatuhi pengelola agar pelaksanaan wisata bisa berjalan dengan aman lancar serta juga sehat jauh dari ancaman penyebaran virus," katanya.