Bawaslu Bantul perpanjang pendaftaran pengawas TPS Pilkada

id Bawaslu Bantul

Bawaslu Bantul perpanjang pendaftaran pengawas TPS Pilkada

Kantor Bawaslu Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali memperpanjang pendaftaran pengawas tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pilkada 2020 di wilayah tersebut, karena jumlah pendaftar belum memenuhi kuota.

"Pendaftaran pengawas TPS dilakukan perpanjangan kembali karena hingga hari terakhir perpanjangan pendaftaran pertama pada 19 Oktober baru terdapat 2.056 pendaftar, padahal jumlah TPS se-Bantul sebanyak 2.085," kata Anggota Bawaslu Bantul Divisi SDM, Organisasi Data dan Informasi Nuril Hanafi di Bantul, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, Bawaslu Bantul membuka kembali pendaftaran bagi calon pengawas TPS mulai 20 Oktober hingga 26 Oktober 2020.

"Target Bawaslu Bantul untuk jumlah pendaftar Pengawas TPS sebanyak dua kali lipat dari kebutuhan di TPS yaitu sejumlah 4.170 orang," katanya.

Nuril mengatakan, pendaftaran calon pengawas TPS dilaksanakan di masing-masing kantor panitia pengawas pemilu (panwaslu) kecamatan setempat yang meliputi penerimaan berkas, seleksi administrasi, dan tes wawancara.

Sementara itu, untuk informasi pendaftaran pengawas TPS selengkapnya dapat mengunjungi laman Bawaslu Bantul yaitu www.bantul.bawaslu.go.id atau datang langsung ke kantor panwaslu kecamatan yang berada di kantor kecamatan masing-masing.

"Bawaslu mengharapkan masyarakat turut serta mengawal dan mengawasi tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul supaya berjalan secara demokratis, berintegritas, berkualitas dan bermartabat," katanya.

Berdasarkan data, dari target pendaftar 4.170 orang, masih ada kekurangan sebanyak 2.114 orang. Kekurangan jumlah pendaftar itu rinciannya untuk kecamatan Srandakan kurang 64 orang, Sanden kurang 63 orang, Kretek kurang 56 orang, Pundong kurang 68 orang, Bambanglipuro kurang 76 orang.

Selanjutnya Kecamatan Pandak kurang 109 orang, Pajangan kurang 92 orang, Bantul kurang 101 orang, Jetis kurang 110 orang, Imogiri kurang 131 orang, Dlingo kurang 88 orang, Banguntapan kurang 287 orang, Pleret kurang 99 orang, Piyungan kurang 116 orang, Sewon kurang 282 orang, Kasihan kurang 261 orang, dan Sedayu kurang 111 orang.