Komisi III DPRD Kulon Progo tinjau pembangunan irigasi kawasan Bukit Menoreh

id jaringan irigasi,Bukit Menoreh

Komisi III DPRD Kulon Progo tinjau pembangunan irigasi kawasan Bukit Menoreh

Komisi III DPRD Kulon Progo tinjau proyek rehabiliitasi irigasi di kawasan Bukit Menoreh. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Komisi III DPRD DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninjau proyek pembangunan rehabilitasi irigasi di kawasan Bukit Menoreh dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi di sektor pertanian karena sebagai penyumbang 20 persen produk domestik regional bruto di wilayah ini.

Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu di Kulon Progo, Rabu, mengatakan di wilayah ini memiliki proyek besar dalam percepatan pembangunan irigasi dalam rangka mendukung sektor pertanian senilai Rp5,4 miliar yang dibagi untuk rehabilitasi daerah irigasi Sumitro sebesar Rp1,1 miliar, rehabilitasi daerah irigasi Pandan senilai Rp554 juta, rehabilitasi daerah irigasi Kayangan sebesar Rp1,5 miliar, rehabilitasi daerah irigasi Clumprit sebesar Rp899 juta.

"Dari hasil monitoring, kami meminta pihak ketiga untuk mempertahankan kualitas bangunan supaya dapat dipergunakan dalam waktu lama, sehingga sektor pertanian dapat berkembang pesat. Ke depan, Komisi III DPRD Kulon Progo akan mengawal pembangunan irigasi secara ketat," kata Nur Eny.

Ia juga meminta pihak ketiga ikut serta dalam mensukseskan program penanganan COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan terhadap pekerja yang terlibat. Saat ini, Pemkab Kulon Progo sedang berusaha keras mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami mohon pekerja tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kami tidak berharap muncul klaster dari bidang konstruksi," katanya.

Nur Eny juga meminta pihak kontraktor untuk mempekerjakan tenaga lokal dalam melaksanakan proyek pembangunan. Hal ini sebagai bentuk partisipasi dalam menggerakan ekonomi di Kulon Progo di sektor jasa konstruksi.

"Pemulihan ekonomi harus didukung semua pihak, termasuk pihak ketiga/kontraktor. Selama ini, bidang konstruksi sebagai penyumbang 15 persen PDRB Kulon Progo, dan penggerak ekonimi masyarakat dalam masa pandemi COVID-19," katanya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Yuliyantoro menngatakan saat ini, penggerak ekononi di Kulon Progo dari sektor pertanian, jasa konstruksi dan pariwisata. Komisi III berkomitmen mengawal pembangunan infrastruktur pendukung di sektor tersebut.

"Infrastruktur adalah adalah modal dasar dalam percepatan pembangunan, khususnya ekonomi. Monitoring ini dalam rangka memastikan kualitas bangunan bagus," katanya.

Direktur CV Banyu Langit Handayani mengatakan dalam proyek pembangunan rehabilitasi daerah irigasi Kayangan sebesar Rp1,5 miliar melibatkan 80 pekerja. Dari 80 pekerja, enam diantaranya dari luar dan sisanya pekerja lokal.

"Lebih dari 90 persen proyek rehabilitasi daerah irigasi Kayangan sebesar Rp1,5 miliar melibatkan tenaga lokal. Kami optimistis kualitas bangunan juga bagus karena mereka membangun daerahnya," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024