Realisasi investasi khusus di Kulon Progo mencapai Rp1,24 triliun

id Kulon Progo,realiasi investasi,Bandara Internasional Yogyakarta

Realisasi investasi khusus di Kulon Progo mencapai Rp1,24 triliun

Bupati Kulon Progo Sutedjo. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Realisasi investasi khusus di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pertengahan Oktober 2020, mencapai Rp1,24 triliun, hingga laju pertumbuhan ekonomi di wilayah ini cenderung positif.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp8,96 miliar yang ditopang dari sektor tekstil, dan sektor pertambangan.

Kemudian, realiasisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Rp1,23 triliun yang ditopang dari sektor infrastruktur (transportasi) yakni Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, sektor perdagangan dan industri kosmetik.

"Realisasi investasi khusus ini paling banyak disumbang dari sektor infrastruktur (transportasi) yakni Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. PT Angkasa Pura I masih melakukan pembangunan fisik, di sisi lain ada proyek pembangunan jalur kereta api bandara dari Stasiun Kendundang sampai Bandara YIA," kata Sutedjo.

Selanjutnya, realisasi khusus triwulan II 2020 di Kulon Progo untuk realiasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp468,4 miliar dengan sumber tertinggi dari sektor industri teknis.

Kemudian, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp468,03 miliar, nilai realisasi investasi paling tinggi dari sektor infrastruktur (transportasi) yakni Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, sektor perdagangan dan industri kosmetik.

Lebih lanjut, Sutedjo mengatakan total realisasi investasi pertama 2020 sebesar Rp11,64 triliun, namun pada triwulan II 2020 naik Rp464,83 miliar atau sekitar 3,9 persen menjadi Rp12,10 triliun. Adapun rinciannya PMA sebesar Rp901,11 miliar, dan PMDN sebesar Rp11,20 triliun.

"Ada peningkatan total realisasi PMDN dari triwulan pertama hanya Rp10,74 triliun naik 4,32 persen menjadi Rp11,20 triliun pada triwulan II," katanya.

Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono mendukung adanya investasi berbasis padat karya dengan harapan mampu menyerap tenaga kerja, dan menggerakan ekonomi masyarakat di sekitar industri.

"Saat ini, Kulon Progo membutuhkan investasi berbasis padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja, yang diharapkan mengurangi pengangguran dan menggerakan ekonomi masyarakat," katanya.